SAMARINDA – Setelah kepengurusan resmi di lantik oleh Gubernur Kaltim pada Desember 2021 lalu, Badan Amil Zakat Nasional (Baznaz) Provinsi Kalimantan Timur terus berupaya memaksimalkan kinerjanya dalam menghimpun dan mendistribusikan dana zakat, Diantaranya dengan memaksimalkan kinerja mitra Baznas yakni melalui Unit Pengumpul Zakat (UPZ) yang di tempatkan hampir di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Provinsi Kaltim.
Jumlah keseluruhan saat ini terdapat 120 OPD, mitra UPZ baru terdapat di 52 OPD. Hal ini belum dianggap maksimal, namun dengan penuh keyakinan dan berbekal dari pengalaman kepengurusan baru di tahun 2022 ini dapat lebih ditingkatkan.
“Ada yang sudah berbentuk UPZ ada yang belum, yang sudah terbentuk UPZ pun masih belum maksimal hanya infak saja, ini lah yang nanti kita maksimalkan,“ucap wakil ketua IV bidang Admistrasi dan Umum Achmad Suparno, SH saat ditemui Global-Satu.com diruang kerja Jumat (14/01).
Dengan penyegaran kepengurusan yang baru, kiprah Baznas kaltim di tahun 2022 ini diharapkan lebih baik lagi sehingga program dalam menghimpun dana umat dilakukan secara maksimal, terlebih dalam waktu dekat di awal bulan Februari ini akan dilaksanakan agenda Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) dan akan mengundang ketua Baznas RI.
“Sementara ini upaya yang di lakukan satu sampai dua tahun ini yang kita maksimalkan adalah dalam hal Pengumpulannya. Untuk dapat mengetahui potensi pengumpulan tersebut, dalam waktu dekat ini Baznas Kaltim akan melaksanakan agenda besar yakni Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) yang akan dilaksanakan pada tanggal 4 – 6 Februari mendatang di Asrama Haji di Kota Balikpapan dan juga Pengesahan Rencana Kerja Anggaran Tahun (RKAT) tahun 2022,” terangya.
Target yang diberikan Baznas RI di tahun 2022 dalam pengumpulan dana zakat dan jumlah Muzaki yakni senilai 102.196.408.494 untuk diwilayah kalimantan timur.
“Kita masih merekap potensi masing masing daerah, mana yang kira – kira daerahnya yang besar, kita kan ada 10 kabupaten kota , kalau 10 kabupaten kota misalnya kita ambil rata – rata 10 miliyar maka akan selesai itu 102 miliyar , Cuma kan tidak bisa begitu karena potensi masing masing daerah itu berbeda beda, “ ucapnya
Achmad Suparno menambahkan setelah seluruh dana infak dan zakat terhimpun, akan di kembalikan lagi pada OPD maupun Instansi lainnya untuk disalurkan kembali kepada yang berhak menerimanya dan termasuk didalam 8 golongan yaitu fakir, miskin, mualaf, gharim, amil, fi sabilillah, ibnu sabil/ musafir dan riqab. ( Nunung dwi)