PANGKALPINANG – Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melansir bahwa Bangka Belitung pada Januari 2022 mengalami inflasi 0,97% (mtm) atau 3,60% (yoy).

Hal ini tercermin dari peningkatan indeks harga kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,93% (mtm) dengan andil sebesar 0,673%.

“Inflasi ini didorong oleh meningkatnya beberapa komoditas bahan makanan seperti beras, bahan bakar rumah tangga, telur ayam ras, cabai rawit, bawang merah, nasi dengan lauk, dan beberapa jenis ikan (cumi-cumi, ikan selar, dan ikan dencis),” ungkap Kepala Perwakilan BI Babel, Budi Widihartanto kepada Global-Satu.com, Sabtu (5/2/2022).

Namun demikian, lanjutnya, Inflasi juga masih dipengaruhi oleh peningkatan daya beli masyarakat seiring dengan peningkatan harga komoditas unggulan di Bangka Belitung, terutama timah dan Crude Palm Oil (CPO).


“Inflasi kelompok ini tertahan oleh beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga seperti komoditas angkutan udara, ikan kerisi, cabai merah, minyak goreng, biaya administrasi transfer uang, dan beberapa sayuran (kangkung, bayam, sawi hijau, ketimun),” jelas Budi Widihartanto.

Sedangkan di tingkat nasional, Indonesia mengalami inflasi sebesar 0,56% (mtm) pada Januari 2022, sedikit menurun dibandingkan bulan Desember 2021 sebesar 0,57% (mtm).

Secara tahunan, inflasi Januari 2022 tercatat 2,18% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya Desember 2021 sebesar 1,87% (yoy).

“Perkembangan ini dipengaruhi oleh penurunan inflasi kelompok volatile food dan administered prices di tengah kenaikan inflasi inti,” kata Budi. (Bmg)

Inflasi Bangka Belitung Sebesar 0,97% (mtm), Dipengaruhi Timah dan CPO

 

PANGKALPINANG – Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melansir bahwa Bangka Belitung pada Januari 2022 mengalami inflasi 0,97% (mtm) atau 3,60% (yoy).

Hal ini tercermin dari peningkatan indeks harga kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,93% (mtm) dengan andil sebesar 0,673%.

“Inflasi ini didorong oleh meningkatnya beberapa komoditas bahan makanan seperti beras, bahan bakar rumah tangga, telur ayam ras, cabai rawit, bawang merah, nasi dengan lauk, dan beberapa jenis ikan (cumi-cumi, ikan selar, dan ikan dencis),” ungkap Kepala Perwakilan BI Babel, Budi Widihartanto kepada Global-Satu.com, Sabtu (5/2/2022).

Namun demikian, lanjutnya, Inflasi juga masih dipengaruhi oleh peningkatan daya beli masyarakat seiring dengan peningkatan harga komoditas unggulan di Bangka Belitung, terutama timah dan Crude Palm Oil (CPO).

“Inflasi kelompok ini tertahan oleh beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga seperti komoditas angkutan udara, ikan kerisi, cabai merah, minyak goreng, biaya administrasi transfer uang, dan beberapa sayuran (kangkung, bayam, sawi hijau, ketimun),” jelas Budi Widihartanto.

Sedangkan di tingkat nasional, Indonesia mengalami inflasi sebesar 0,56% (mtm) pada Januari 2022, sedikit menurun dibandingkan bulan Desember 2021 sebesar 0,57% (mtm).

Secara tahunan, inflasi Januari 2022 tercatat 2,18% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya Desember 2021 sebesar 1,87% (yoy).

“Perkembangan ini dipengaruhi oleh penurunan inflasi kelompok volatile food dan administered prices di tengah kenaikan inflasi inti,” kata Budi. (Bmg)