BOGOR – Danrem 061/Sk Brigjen TNI Achmad Fauzi S.I.P.,M.M. didampingi oleh Kasdim 0621/Kab. Bogor, Mayor Cba Ujang Rohmat serta Danr amil Cibinong, Kapten Kav. La Ahmadin menghadiri malam Manaqiban Syech Abdul Qadir AL Jaelani RA di Pondok Pesantren Roudhoh Al Hikam Jln Tegar Beriman No 12 Pakansari Cibinobng, Kabupaten Bogor. Sabtu (5/2).
Dipimpin oleh.KH.Muhamad Zein Djarnudzi AS, malam Manaqiban Roudhoh Al-Hikam berjalan dengan lancar dan khidmat yang dihadiri kurang lebih 6.500 jama’ah yang datang dari berbagai tempat, diantaranya dari Banten, Tangerang, Leuwiliang dan lain sebagainya, namun semua terpantau berjalan aman, lancar dan tetap mematuhi protokol kesehatanyang sangat ketat, hal itu disampaikan oleh Danrem. Ia juga sangat mengapresiasi kegiatan tersebut, dimana menurutnya bahwa kegiatan ini selain untuk menjalin silaturahmi dan mempererat persaudaraan, tentunya juga untuk lebih mendekatkan diri pada Allah SWT dan juga Nabi besar Muhammad SAW. Banyak hikmah yang didapat dari Manaqiban Roudhoh Al Hikam.
Danrem yang berkesempatan memberikan sambutan, menyampaikan beberapa hal kepada seluruh jamaah yang hadir, yaitu terkait pandemi covid-19 dan protokol kesehatan, lalu tentang wawasan kebangsaan, dan kemudian tentang rekruitmen calon anggota TNI/AD. , himbauan juga kepada jamaah bahwa saat ini wabah Covid-19 kembali meningkat dan begitupun dengan varian omicron. Oleh karena itu untuk memutus rantai penyebaran virus tersebut maka diperlukan sinergitas dari semua pihak termasuk elemen masyarakat. Perlunya peran serta masyarakat dalam memerangi wabah ini sangat diharapkan, misalnya dengan ikut melaksanakan vaksinasi baik dosis pertama kedua maupun vaksinasi booster atau dosis ketiga serta selalu mematuhi protokol kesehatan dengan menerapkan 5 m, dimana hal kedua tersebut dipercayai dapat meminimalisir penyebaran dan penularan covid 19 dan omicron. ” Mari sama-sama kita saling menjaga saling peduli dan saling melindungi,” ujar Danrem.
Dan terkait wawasan kebangsaan, Danrem menjelaskan bahwa Indonesia adalah salah satu negara yang besar dengan penduduk lebih kurang dari 270 juta jiwa, Dengan berbagai suku budaya bangsa dan agama. Hal itu sudah tertera dalam empat pilar yang dibentuk oleh para founding father yaitu Pancasila, UUD 45, bhinneka tunggal Ika dan NKRI. Jadi intinya seluruh rakyat Indonesia harus selalu bersatu padu dalam menjaga tanah air.
” kita memiliki sumber daya alam yang sangat luar biasa, dengan banyaknya SDA dan SDM yang kita miliki, tentunya kita dapat menjadikan Indonesia lebih baik lagi, asalkan kita terus mempererat rasa persatuan dan kesatuan antar sesama anak bangsa, itulah salah satunya yang dapat menjadikan Indonesia lebih baik lagi. Yang jelas itu sudah diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945, di mana negara ini dilandasi oleh empat pilar yaitu Pancasila, UUD 45, bhineka tunggal Ika dan Negara kesatuan Republik Indonesia, dari Sabang sampai Merauke dari pulau miangas sampai pulau Rote, yang terdiri dari banyak suku budaya dan agama, jadi itu sudah final bahwa kita adalah satu yaitu Indonesia. Dan selanjutnya, Mari Kita wujudkan Indonesia emas, itu bukan omong kosong, karena kita memiliki banyak sumber daya, baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam. Dan semua itu bagaimana kita bisa memanfaatkan sebaik-baiknya. Kita berharap bisa menjadi negara yang makmur, negara baldatun toyyibatun warobbun Ghofur. Oleh karena itu cintailah tanah air kita, “hubul waton minal iman” mencintai tanah air sebagian dari Iman. mari kita pererat rasa persatuan dan kesatuan bangsa, kita semuanya harus bersatu untuk Indonesia yang lebih maju,” tambah Danrem dalam sambutannya.
” Kemudian perlu kami sampaikan bahwa saat ini TNI/AD memiliki program baru yang mana sebelumnya belum pernah ada, yaitu kami TNI/AD akan mengambil calon-calon prajurit TNI dari jalur santri, dengan tetap mengedepankan beberapa persyaratan, antara lain bisa menjadi Imam dalam sholat dan menguasai kitab kuning.hafis Alqur,an TNI membutuhkan generasi penerus bangsa yang juga dari santri dan lintas agama, generasi yang bertanggungjawab pada bangsa, negara dan Agama, dan dari para santri lah kami juga mengharapkan itu. Saya berharap mungkin para santri disini ada yang berminat menjadi anggota TNI, kalian bisa bergabung melewati jalur santri. Dimana nantinya kalian bisa mengabdi kepada bangsa dan negara sebagai Prajurit TNI/AD yang bisa menjaga tanah air bangsa dan negara,” terang Danrem.
” Melalui kegiatan ini, sekali lagi saya sampaikan bahwa kita harus saling bahu-membahu, saling memperat rasa persaudaraan, rasa persatuan dan kesatuan untuk bangsa dan negara Indonesia yang lebih baik lagi,” pungkasnya.
Sedangkan KH. M. Zein Djarnudji selaku pimpinan ponpes Roudhoh Al Hikam, KH. M. Zein Djarnudji dalam tausiyahnya menyampaikan beberapa hal mengenai Husnul Khotimah, dimana Rasulullah SAW mengingatkan seluruh umatnya bahwa Allah tidak menerima amal kebaikan manusia, kecuali apabila dilaksanakan dengan ikhlas untuk mencari ridho karena Allah semata. Husnul Khotimah merupakan dambaan sekaligus harapan terakhir setiap hamba yang beriman dalam hidupnya, Karenanya do’a husnul khotimah sering dipanjatkan sebagai motifasi dan kesungguhan dalam meraihnya.
Kemudian lanjutnya bahwa urusan husnul khotimah adalah urusan bagi siapapun. Baik orang tua, anak muda, besar kecil, pejabat maupun rakyat. Karena hakikatnya husnul khotimah juga hak setiap individu muslim di akhir hayatnya. Secara bahasa husnul khotimah artinya akhir yang baik, sebuah anugerah Allah SWT yang agung untuk mengakhiri kehidupan dengan sebaik-baiknya. Namun seperti juga karunia Allah yang lain, husnul khotimah tidak diraih dengan berpangku tangan, tanpa usaha, perencanaan, dan persiapan yang memadai, Persiapan itu setidaknya diingatkan oleh ayat Al-Qur’an.
Turut hadir pada kegiatan tersebut yaitu H. Maulana SE., Ustad Ali Muhdi (Ps. Kemis Tanggerang), Babinsa Kel. Pakansari, Serka Masdi, KH. Asep Syaeful Ihsan (Tanah baru, Bogor Kota), KH. Abah Mughni (Pandeglang Banten), Ustad Abdul Hakim (Vila Dago Tanggerang Selatan), KH. Husein (Ciseeng Kab. Bogor), KH. Somadani (Cilebut Kab. Bogor), KH. Tamim (Rumpin Kab. Bogor), KH. Rifa’i (Leuwiliang Kab. Bogor), Ust. Hafidz Jalaludin (Rancamaya ), Ust. Melik Al – madad (Cifor Bogor) serta Jamaah Pondok Pesantren Roudhoh Al Hikam.
Sumber: Penrem 061/Sk