SIDOARJO – Setelah 2 tahun tidak ada kegiatan yang karena adanya pandemi covid 19 pada Selasa (24/03/2022 malam hari di halaman Museum Mpu Tantular mengadakan pagelaran tari Gandrung dari Banyuwangi acara yang dimulai sekitar pukul 19 30.

Dalam sambutannya Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur Sinarto, S.Kar, MM mengatakan,
Keanekaragaman berbagai koleksi yang dimiliki oleh museum mpu Tantular, merupakan perwakilan dari seluruh wilayah Jawa Timur yang memperlihatkan keanekaragaman seni budaya Jawa Timur yang Sekaligus merupakan kekuatan seni budaya Jawa Timur yang tidak diragukan lagi keberadaannya.

“Dari 73 WBTB jenis warisan budaya yang sudah ditetapkan di Jawa Timur oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, ada 7 yang berasal dari Banyuwangi salah satunya adalah Gandrung Banyuwangi yang tampil pada malam hari ini,” jelasnya.

Dengan kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap museum dan koleksinya, penyebarluasan informasi dan nilai-nilai budaya dari koleksi kepada khalayak luas diharapkan dapat berlangsung secara terus-menerus sehingga upaya perlindungan pengembangan dan pemanfaatan koleksi museum dapat terus dilakukan.

“Kita mengharapkan agar semakin meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap museum maka mari kita dukung kegiatan museum sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat luas,” harapnya.

Jajulaidik yang lebih dikenal kang Jol ketua sanggar seni sawiwiwit Banyuwangi mengaku bahagia sekali dengan adanya undangan ini, karena selama pandemi sekitar 2 tahun tidak ada pertunjukan ke luar kota. Dan selama pandemi baru kali ini mengadakan pertunjukan keluar kota yaitu pentas di Meseum Mpu Tantular.

“Untuk kali ini kita mengangkat tema Meras Gandrung yang bisa diartikan mengijasahkan atau mengesahkan penari Gandrung muda menjadi penari profesional yang siap tampil diajang manapun,” ujarnya.

“Kami berharap jangan sampai kedepannya kita itu melihat budaya leluhur ini ke luar negeri dan sampai diakui oleh pihak-pihak di luar, hargailah warisan leluhur kita (Local Wisdom) yang ada saat ini. Kami sangat miris sekali apabila sampai generasi muda melupakan kebudayaan leluhur atau melupakan untuk menguri Uri kebudayaan Nusantara,” pesannya.

Ketua umum Paguyuban Budaya Jawi Jenggala Manik yang juga ketua DPD DGP ( Dewan Pengurus Daerah Dulur Ganjar Pranowo) Kabupaten Sidoarjo Bambang Hermutoko mengucapkan terima kasih karena telah diundang untuk mengikuti acara WBTB dengan menampilkan tari Gandrung dari Banyuwangi.

“Saya sebagai ketua DPD DPP Sidoarjo amat sangat mengapresiasi akan kegiatan ini dan kita berharap agar kegiatan ini tidak hanya sekali ini saja tetapi bisa berkelanjutan atau rutin sehingga masyarakat luas terutama generasi muda bisa mencintai kebudayaan Nusantara. Dengan kegiatan ini kita berharap agar pengurus DPD DGP Kabupaten Sidoarjo khususnya bidang kebudayaan bisa bekerjasama dengan paguyuban-paguyuban yang ada di Sidoarjo dalam hal melestarikan kebudayaan Nusantara,” tukasnya. (msa)