BANTAENG – Seorang pria menjadi korban penganiayaan dengan menggunakan Anak Panah/Busur yang dilakukan oleh orang yang tidak dikenal.
Atas kejadian tersebut, korban atas nama Angga Bin Arfan (17) meninggal dunia di RSUD Anwar Makkatutu Bantaeng.
Penganiayaan tersebut terjadi pada Hari Rabu, 11 Mei 2022 sekitar pukul 22.00 di Jln Hasanuddin Kp. Be’lang Kel. Bonto Atu Kec. Bissappu Kab Bantaeng.
Kasat Reskrim Akp Burhan SH membenarkan peristiwa penganiayaan dengan menggunakan Busur yang mengakibatkan 1 orang Korban meninggal dunia atas nama Angga.
“Dari hasil keterangan teman Korban yang berinisial R menyampaikan bahwa saat itu mereka berdua duduk-duduk sambil main Hp, kemudian R mengajak Angga untuk pulang ke rumahnya sambil mendorong motornya, setelah memasukkan motor ke rumahnya, R melihat korban lari masuk ke lorong dekat rumahnya sambil berteriak saya di kena busur, sambil memegang dada yang terkena busur yang masih menancap,” jelas Kasat Reskrim.
Selanjutnya R membopong korban kerumahnya sambil berteriak minta tolong ke warga. Warga yang mendengar teriakan tersebut berdatangan dan memanggil ambulance untuk membawa korban ke RSUD Bantaeng.
“Tak berselang lama korban atas nama Angga dinyatakan meninggal Dunia di RSUD Anwar Makkatutu Bantaeng,” ujarnya.
Menurut kasat Reskrim AKP Burhan, korban terkena anak panah pada bagian dada bagian kiri sehingga mengenai jantung.
Kapolres Bantaeng, Akbp Andi Kumara SH SIK MSI dalam keterangannya mengucapkan turut berdukacita yang mendalam, semoga Almarhum Khusnul khatimah dan sangat menyesalkan adanya kejadian ini.
“Atas kejadian ini, saya sudah tugaskan kepada segenap personil Polres Bantaeng untuk melakukan langkah langkah. Dari Sat Reskrim sudah melakukan Penyelidikan dari semalam sampai saat ini dan sudah mengumpulkan bukti bukti yang ada, namun apabila ada informasi atau bukti dari masyarakat silahkan bisa koordinasi dengan Sat Reskrim untuk menambah daripada Penyelidikan,” kata Kapolres Bantaeng.
Dia menambahkan, dari pihak Keluarga juga sudah membuat Laporan Polisi sehingga kami akan melakukan penyelidikan secara maksimalkan.
Mantan Kasat Lantas Polrestabes Makassar ini menghimbau kepada pelaku yang saat ini belum terungkap, agar segera menyerahkan diri karena cepat atau lambat akan kita Tangkap, kalau mau tenang silahkan segera menyerahkan diri, kita akan melaksanakan penyidikan dengan sebaik baiknya.
“Tidak ada kejahatan yang tidak meninggalkan barang bukti dan Petunjuk yang mengarah kepada Pelaku.
Sekali lagi saya himbau agar Pelaku Menyerahkan Diri,” tegas Kapolres.
Dia juga menghimbau agar foto-foto korban jangan disebar luaskan. kita sama sama menghargai kedukaan yang dialami oleh keluarga korban.
“Tolong jangan disebar ya, cukup dengan pemberitaan dan kita sama- sama prihatin atas kejadian ini,” harapnya.
Untuk langkah langkah pencegahan, Kapolres Bantaeng menghimbau semua pihak turut mengambil bagian dalam pembinaan anak anak kita karna ini tidak bisa diurusi sendiri oleh Pihak Kepolisian.
Dia menuturkan pencegahan itu harus sama sama, semua masyarakat terlibat dalam upaya pencegahan agar hal serupa tidak terulang lagi.
Caranya adalah dengan kita sama-sama mengingatkan orang tua mengingatkan Anak anaknya, Anak mengingatkan orang tuanya, adek mengingatkan kakaknya atau sebaliknya, tetangga mengingatkan tetangganya dan guru mengingatkan siswanya.
“Kita sama sama mengingatkan bahwa hal tersebut tidak boleh dilakukan dan apa bila melihat dan tidak mau diingatkan silahkan koordinasi dengan petugas Babinkamtibmas, Babinsa atau petugas dari Polres dan Polsek sehingga kami yang akan menindak,” jelasnya.
Kapolres Bantaeng sangat menyesalkan hal ini terjadi dan berharap semoga hal ini tidak terulang lagi dan diharapkan Bantaeng tetap aman dan terkendali untuk mencegah kejadian terulang kembali polres meningkatkan patroli di wilayah wilayah wilayah yang rawan terjadinya tindak pembusuran dan tindak pidana lain. ( Opick)