JAKARTA – Kondisi dunia saat ini sedang mengalami fase ketidakpastian. Begitu pula dengan kondisi Venezuela. Karena itu, menurut Duta Besar Venezuela untuk Indonesia dan ASEAN, H.E. Radames Gomez analisa dari pakar politik dan hubungan internasional sangat dibutuhkan.
Peran akademisi, terutama dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, menjadi penting untuk membaca dan menjawab semua tantangan yang ada.
Hal tersebut diungkapkan saat Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) menerima kunjungan Dubes Venezuela untuk Indonesia dan ASEAN, H.E. Radames Gomez, yang datang bersama Konselor Kedutaan Besar Venezuela, Mr. Luis Laya dan Sekretaris Kedutaan Besar Venezuela Mrs. Sabrina Wanengpati, Jumat (27/05/2022).
Kesempatan tersebut, H.E. Radames Gomez juga berbagi perspektif menarik mengenai situasi Venezuela saat ini dalam konteks Amerika Latin dan global, terutama di masa ketidakpastian global yang mendalam ini.
Dekan FISIP Moestopo Prof. Dr. Himsar Silaban, M.Si. sebagai tuan rumah memaparkan bila pertemuan ini diharapkan bisa meningkatkan hubungan antara Kedutaan Besar Republik Venezuela dengan Universitas Moestopo, terutama Fakultas Ilmu Sosial dan Politik.
FISIP Universitas Moestopo, menurut Prof. Himsar, siap menjadi rekan kerja Kedutaan Besar Venezuela untuk Indonesia dan ASEAN dalam berbagai hal, termasuk terkait pertukaran pengetahuan, khususnya pada Konsentrasi Hubungan Internasional.
Di masa depan, lanjut Prof. Himsar, hubungan antara Kedutaan Besar Republik Venezuela dengan Universitas Moestopo bisa lebih dipererat lagi dengan seminar/konferensi bersama, penelitian bersama, kuliah tamu, hingga progam budaya bersama.
“Dan lebih khusus lagi kesempatan bagi mahasiswa kami untuk melakukan program magang di Kedutaan Besar untuk menambah pengetahuan mereka,” harap Prof. Himsar.
Terkait dengan dunia pendidikan ini, Kedutaan Besar Venezuela untuk Indonesia dan ASEAN menegaskan siap membuka diri untuk menerima mahasiswa magang. Bahkan Kedutaan Besar Venezuela untuk Indonesia juga sudah menyiapkan berbagai event untuk Indonesia, salah satunya adalah pemutaran film.
“Kedutaan Besar juga siap mengevaluasi kemungkinan untuk menggelar kursus bahasa Spanyol,” lugasnya.