*Sugeng: Kita tidak Akan Kendor Wujudkan Zona Zero Halinar

PANGKALPINANG – Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Narkotika Kelas IIA Pangkalpinang, Sugeng Hardono langsung turun gunung melakukan pemeriksaan dan razia di seluruh blok kamar hunian warga binaan Lapas Narkotika Kelas IIA Pangkalpinang.

Hal ini sebagai tindak lanjut pasca petugas berhasil menggagalkan penyelundupan barang-barang terlarang dan menemukan sebuah bungkusan plastik merah mencurigakan yang diduga akan dilempar atau diseludupkan untuk warga binaan pemasyarakatan (WBP).

Kalapas mengatakan bahwa pemeriksaan dan razia ini guna mendeteksi adanya kemungkinan para warga binaan yang menyimpan benda-benda terlarang di Lapas.


“Penggeledahan ini dilaksanakan di seluruh kamar hunian dan tempat tempat yang dianggap mencurigakan,” katanya kepada Global-Satu.com, Jumat (17/6/2022).

Sugeng Hardono menjelaskan petugas menyisir bagian demi bagian kamar dan menemukan sejumlah barang dalam razia ini.

“Saat kami melakukan penggeledahan dan mengamankan kartu, pemotong kuku, korek api, sendok besi, kabel dan alat cukur,” bebernya.

Ia bersama Jajarannya senantiasa berkomitmen untuk perang terhadap penyalahgunaan dan peredaran narkoba, juga penyalahgunaan alat komunikasi ilegal di dalam Lapas.

“Berbagai upaya dicoba oleh orang-orang yang mungkin terlibat dalam jaringan peredaran narkoba. Kita tidak akan kendor, apalagi mundur untuk mewujudkan Zona Zero Hp, Pungli dan Narkoba (Halinar),” tegas Sugeng.

Tak hanya sekedar itu saja, Kalapas juga mengharapkan dukungan dari berbagai pihak dalam mewujudkan Zona Zero Halinar.

“Tentunya,sangat kami harapkan untuk mewujudkan Lapas Narkotika Kelas IIA Pangkalpinang bebas dari Halinar,” pintanya.

Dalam berita sebelumnya, Petugas Penjaga Pintu Utama (P2U) Regu Pengamanan (Rupam) 4 Lapas Narkotika Kelas IIa Pangkalpinang menemukan sebuah bungkusan merah yang mencurigakan di area tembok belakang atau tepatnya dekat tiang listrik lingkungan Lapas, Kamis (16/6) dinihari sekitar pukul 01.08 WIB.

Alhasil, ternyata bungkusan tersebut usai diperiksa petugas berisi tiga unit handphone, dua unit charger, satu unit headset, dan tiga kartu telepon. (Bmg)