BANDUNG  – Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo menghadiri acara pembukaan sekaligus mengikuti Seminar TNI Angkatan Darat tahun 2022, bertempat di Gedung Prof. Satrio, Seskoad Jl. Gatot Soebroto No. 96 Kota Bandung Jawa Barat.

Hal tersebut dibenarkan Kepala Penerangan Daerah Militer III/Siliwangi Kolonel Inf Arie Tri Hedhianto di sela-sela mendampingi Pangdam mengikuti Seminar di Seskoad, Senin (27/6/2022).

Lanjutnya menjelaskan, seminar TNI AD tahun 2022 berlangsung mulai hari ini tanggal 27 sampai dengan 28 Juni 2022, merupakan seminar ke VI yang digelar oleh institusi militer matra darat. Adapun tema yang diangkat tahun ini yaitu “Reaktualisasi Doktrin Operasi Militer Matra Darat Dalam Menghadapi Ancaman Perang Masa Kini dan Masa Depan”.

Nara sumber pada seminar kali ini menghadirkan Menhan RI Letjen TNI (Purn) Prabowo Subianto, Kasad Jenderal TNI Dr. Dudung Abdurachman, S.E.,M.M., dan Gubernur Lemhannas Dr. Andi Widjajanto, S.Sos., M.Sc., serta Staf Ahli Letjen TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoedin.

Sementara yang menjadi Moderator antara lain, Kolonel Inf Tommy Anderson, M.PICT Letkol Inf Risa Wahyu, BS., M.Han., Dr. Stepi Anriani, S.IP, M.Si.,EA. Sedangkan pemapar terdiri dari Kolonel Inf Frega F.W.I.,MIR, MMAS, PhD, FH., Letkol Inf Charles Alling, S.E.,M.MDS, Letkol Arm Dr. Suhendro Oktosatrio, M.B.A., serta Letkol Inf Honi Havana, M.MDS.

Dalam sambutannya Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dr. Dudung Abdurachman, S.E.,M.M., mengatakan, bahwa sasaran kegiatan seminar yaitu untuk menyelaraskan doktrin operasi militer di Angkatan Darat sebagai doktrin turunan dengan doktrin induknya, yaitu doktrin Kartika Eka Paksi (KEP). Revisi yang dilakukan pada doktrin KEP didasarkan pada perkembangan era globalisasi dan tantangan tugas saat ini dan di masa yang akan datang.

“Doktrin TNI AD Kartika Eka Paksi adalah doktrin strategis yang menempati posisi tertinggi di lingkungan TNI AD. Namun, perlu dipahami bahwa doktrin sebagai suatu ajaran atau prinsip, bukanlah sebuah dogma seperti kitab suci agama, melainkan bersifat dinamis, fleksibel dan perlu terus dievaluasi penerapannya. Substansi doktrin TNI AD Kartika Eka Paksi dituntut bersifat adaptif terhadap perkembangan lingkungan strategis, sehingga ajarannya selalu dapat disesuaikan, tanpa kehilangan kekhasannya sebagai ciri utama kekuatan matra darat,” papar Kasad.

Menyadari hal tersebut, TNI AD melakukan revisi Doktrin Kartika Eka Paksi yang didasari oleh pertimbangan adanya pergeseran paradigma global, regional maupun nasional yang berdampak pada terjadinya pergeseran paradigma ancaman dan keamanan akibat dari kemajuan pengetahuan dan teknologi teraktual.

Di akhir amanatnya, Kasad berharap Doktrin TNI AD Kartika Eka Paksi dapat menjadi pondasi dalam menanamkan kesadaran dan menumbuhkan keyakinan dalam jiwa prajurit serta menjadi landasan moral setiap prajurit dalam bersikap, berperilaku dan bertindak, serta membangun karakter prajurit TNI AD yang berjiwa Sapta Marga, memegang teguh Sumpah Prajurit, serta menjunjung tinggi Delapan Wajib TNI. (Pendam III/Siliwangi).