ACEH TIMUR – Kawanan gajah sumatera yang saat ini berada di dusun gunung buluh desa alue genteng, kecamatan rantau peureulak aceh timur, berdasarkan informasi masyarakat telah mengobrak-abrik kebun warga, sejumlah ratusan hektar dalam dua hari ini.

Dari informasi masyarakat bahwa gajah sudah tiga tahun silam tidak lagi memasuki permukiman warga dan kebun, namun dalam dua hari ini binatang besar tersebut hijrah lagi ke desa setempat.

Hal ini membuat kerugian yang cukup besar, pasalnya dari 26 pemilik lahan kebun total kerugian diperkirakan mencapai Rp200 Juta rupiah akibatnya lahan yang ditanami seperti pohon sawit, pokok pisang, pohon pinang hancur diinjak-injak oleh gajah.

Salah seorang masyarakat, M. Yusuf Ali atau yang akrap dipanggil Abu Seumangat mengatakan, jika seandainya gajah mati sedunia heboh, tetapi jika manusia mati oleh gajah dibiarkan begitu saja.

“Yang kami heran jika gajah mati yang disebabkan oleh manusia, satu dunia heboh tetapi jika manusia mati oleh gajah, maka tidak ada sama sekali yang memperhatikan, jadi tolonglah pemerintah, memikirkan bagaimana caranya agar kawanan gajah tidak masuk atau bisa dicegah,” kata Abu Seumangat, kamis (4/8/2022).


Sementara itu, Kepala desa alue genteng Jauhari, meminta kepada pemerintah baik dipusat maupun di daerah atau kabupaten untuk mencari solusi bagaimana cara mengatasi hal ini.

“Ya, kemarin memang gajah sudah kembali masuk ke tempat kita, jadi kali ini kita minta pemerintah harus memikirkan bagaimana langkah yang tepat agar kebun warga tidak lagi dimasuki hewan tersebut,” tutupnya.

Mereka saat ini sangat meminta pihak badan konservasi sumber daya alam(BKSDA) melalui petugas untuk mengusir kawanan gajah sumatera tersebut, tidak hanya itu masyarakat disana mengharapkan bantuan seperti mercon, kawat setrum, dan jikalau bisa pemerintah memberikan biji sawit untuk ditanam kembali. (TS)

Loading