MOJOKERTO – Bertempat di Studio Nusantara diadakan kegiatan diskusi tentang keris sekaligus diadakan lelang. Pada Hari Jumat (19/07/2022) secara online melalui youtube Channel Situs Budaya Nuswantara. Dengan dihadiri oleh Prof. DR. Ir. H. M. Eros Soeroso, SH. MH. dari Kabupaten Gresik.Selain Hari Jumat juga digelar pada Hari Senin dan Rabu jam 20:00 WIB sampai jam 00:00 WIB.
Keris merupakan peninggalan leluhur yang harus dipertahankan karena warisan leluhur berbentuk benda dengan memiliki fungsi yang berbeda, artistik dan memiliki ciri khas yang unik (tosan aji). Mulai dari kasta tertinggi Brahmana, Kesatria bahkan sampai kasta Sudra juga memiliki ciri khas tersendiri.
Imam Mahmudi atau Gus IMM mengatakan keris memiliki fungsi, filosofi yang sangat tinggi dan simbul akan pangkat atau kedudukan seseorang, tuah, pamor yang berbeda-beda. Termasuk proses pembuatannya kalau jaman dahulu berbeda dengan sekarang. Keris dahulu proses pembuatannya dilakukan oleh mpu melalui ritual terlebih dahulu dan bahan bakunya pilihan. Tidak setiap bahan dipakai bahkan ada bahan-bahan yang saat ini tidak mungkin tercampur tapi mpu dahulu bisa menyatukannya.
“Keris merupakan peninggalan leluhur yang luar biasa sekali dengan fungsi, tuah atau pamor yang berbeda-beda dengan bahan pilihan,” kata Gus IMM.
Gus IMM menjelaskan setiap daerah memiliki ciri khas tertentu seperti dari Majapahit atau Mojokerto memiliki perbedaan dengan dari Padjajaran, Kadiri, Madiun, Cirebon, Tuban, Madura, Mataram bahkan dari Malang atau Singhasari sudah berbeda ciri khasnya.
“Setiap daerah memiliki ciri khas tersendiri dan berbeda-beda bahan serta bentuk (dhapur),” terang Imam Mahmudi.
Gus IMM menekankan spesial melelang pusaka era tangguh sepuh seperti keris Padjajaran, Majapahit, Singhasari dengan tujuan agar masyarakat umum bisa memiliki atau menyimpan warisan leluhur.
“Lelang pusaka keris ini bertujuan supaya masyarakat umum bisa memiliki warisan leluhur,” pungkasnya (msa)
