SIDOARJO – Memasuki hari ke tiga festival Munali Patah di isi dari komite sastra dengan menampilkan puisi dari berbagai komunitas yang ada di Sidoarjo pada hari Selasa (06/09/2022) di halaman Dekesda Sidoarjo
Joko Susilo dari komite sastra mengatakan komite sastra pada kegiatan festival seni Munali Patah didukung oleh berbagai komunitas sastra di Sidoarjo misalkan tidak ada dukungan dari komunitas sastra tentu komite sastra akan kesulitan untuk mengadakan kegiatan seperti ini. Adapun yang mengikuti acara sastra pada malam ini yaitu seperti PPA (Pena Perajut aksara), yuk nulis Sidoarjo, lingkar pena, semalam puisi Sidoarjo dan lain-lain. Dan juga kerjasama dengan pusat studi pendidikan dan budaya Umsida (Universitas Muhammadiyah Sidoarjo) untuk membuat festival budaya.
“Kegiatan malam diikuti dari berbagai komunitas sastra yang membacakan puisi serta bekerja sama dengan pusat studi dan budaya Umsida,” terang Joko
“Melihat perkembangan yang ada saat ini yang banyak didukung atau diikuti generasi milenial saya optimis sekali akan kegiatan yang dilakukan oleh adik-adik milenial mampu menggerakan budaya sastra di Sidoarjo,” tambahnya.
Joko menekankan melihat hal ini harusnya optimis bahwa generasi milenial mampu mengadakan konser seni konser sastra serta sangat produktif dalam menulis gagasan atau ide dan mereka pasti akan mampu menggerakkan budaya di Sidoarjo terutama dari bidang sastra.
Paramitha Indra Zakaria S. Hum. Salah satu pengisi acara membaca puisi mengatakan sungguh kesempatan yang luar biasa sekali sebagai warga negara Indonesia yang berdomisili di Sidoarjo. Merasa sangat apresiasi terhadap kegiatan festival ini dan bisa ikut berpartisipasi. Sebagai bukti nyata arek-arek Sidoarjo itu memiliki banyak sekali potensi yang menjadi pendukung kota budaya terhadap kabupaten Sidoarjo.
“Saya sangat bangga dengan generasi muda yang ada di Sidoarjo dengan ikut berpartisipasi pada festival kali ini baik itu baca puisi dan yang lainnya bahkan ada orkestra yang luar biasa sekali untuk generasi muda,” kata Paramita.
Kesenian itu merasakan suatu budaya, akar dari kemerdekaan maka harus didukung dan diapresiasi serta terus mendukung kota Sidoarjo menjadi kota budaya.(msa)