SAMARINDA – Danrem 091/ASN, Brigjen TNI Dendi Suryadi, S.H., M.H. menjadi narasumber kuliah umum Bela Negara dan Wawasan kebangsaan kepada mahasiswa / mahasiswi ITKES WHS (Institut Teknologi Kesehatan Wiyata Husada Samarinda) dalam acara Opening ceremony Dias Natalis yang ketiga tahun, bertempat di Ballroom MJ Gedung A I ITKES WHS Jl. Kadrie Oening Gang Monalisa No.77, Air Hitam, Kecamatan Samarinda Ulu, Kota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur. Selasa (18/10/2022).
Diharapkan dengan Pemberian Materi kuliah tentang Wawasan Kebangsaan dan bela Negara oleh Danrem 091/ASN, dapat memberikan tambahan jiwa nasionalisme, semangat cinta tanah air, dan sikap bela negara Indonesia sebagai salah satu cara penanggulangan bahaya radikalisme dan terorisme kepada mahasiswa/mahasiswi ITKES WHS.
Hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya Ketua Yayasan ITKES, Mujito Hadi MM, Ketua PDN, La ode Marsudi S.St, M.Kes. Wakil Rektor I , Chandra Setyo Rini M.Kep.Wakil Rektor II, Chrisen Damanik M.Kep, Wakil Rektor III/Kemahasiswaan, Ririn M.Kep., Dekan Keprawatan, Kiki Safitri M.Kep, seluruh Kaprodi Keprawatan, Kepala Lembaga, Dosen dan Tenaga kependidikan Serta Mahasiswa/Mahasiswi ITKES WHS.
Pemberian Kuliahnya Danrem 091/ASN mengatakan, secara geografis Indonesia merupakan negara kepulaun yang terdiri lebih dari 17.504 buah pulau yang membentang dari Sabang sampai Merauke, dengan 1.128 suku bangsa dan 748 bahasa dengan Luas Daratan 1.922.570 Km2.
“Mengapa wawasan kebangsaan ini sangat penting karena wawasan kebangsaan menjadi salah satu pilar penting keberhasilan masyarakat sebagai bangsa dalam mencapai tujuan bersama. Wawasan kebangsaan merupakan sudut pandang atau cara pandang masyarakat sebagai bagian dari bangsa terhadap diri dan juga lingkungannya dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara,” jelasnya.
Danrem menambahkan , tren perang yang terjadi masa kini adalah perebutan energi pangan dan air yang harus kita waspada adalah Proxy War, perang melalui berbagai aspek berbangsa dan bernegara menembus sampai ke keluarga tidak bisa terlihat siapa lawan atau lawan merusak dan membenturkan semangat persatuan dan kesatuan kerukunan dan kedamaian.
“Pengaruh negatif era globalisasi bisa kita lawan dengan sikap membela negara yaitu sikap dan perilaku warga negara dijiwai oleh cinta kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan Negara,” tuturnya.
“Peran yang bisa diambil dalam upaya pembelaan negara yaitu diantaranya turut memerangi bahaya narkoba, tidak menyebarkan berita hoax dan ujaran kebencian, hidup bertoleransi, melestarikan budaya, taat akan hukum dan aturan melaksanakan ketertiban negara, memakai produk Indonesia, menjaga nama baik bangsa dan negara, berprestasi dan mengharumkan nama bangsa di bidang ilmu dan olahraga, serta gotong royong membantu korban bencana dan mengamankan lingkungan sekitar kita,” ajak Danrem.
“Peran para pemuda dalam membela negara yaitu sebagai Pemuda milenial harus berperan dalam membangun NKRI, para pemuda harus belajar keras dan pantang menyerah gunakan waktumu secara efektif, kenali tanah airmu cintai negaramu, pakailah produk Indonesia, Bangun Jati dirimu sebagai pemuda yang memiliki skill dan attitude yang diharapkan oleh bangsa dan negara, ilmu pengetahuan adalah faktor penting menjadikan generasi bangsa yang cerdas namun kecerdasan tersebut tidak akan berarti apa-apa jika tidak diperkaya dengan karakter dan wawasan kebangsaan yang kuat,” katanya.
Danrem juga berpesan, jaga persatuan dan kesatuan sebagai anak bangsa Indonesia, kembangkan sikap toleransi dan saling menghormati satu sama lain dan tumbuhkan semangat dan jiwa nasionalisme. (NND)
Sumber : Penrem 091/ASN