SIDOARJO – Untuk meningkatkan nilai tambah serta menambah pengetahuan tentang cara meracik pembuatan kopi yang dapat diminum dengan nikamt, tentu hal ini membutuh keterampilan khususus. Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Sidoarjo menggelar pelatihan Barista yang dimulai sejak sejak 26 Oktober hingga 3 November 2022 di Balai Desa Dukuhsari Kecamatan Jabon Kabupaten Sidoarjo yang diikuti warga Kecamatan Jabon.
M. Rojik anggota DPRD Kabupaten Sidoarjo dari partai PKB menjelaskan bahwa pelatihan barista yang dlaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Sidoarjo awalnya dari masyarakat dan sekaligus melaksanakan visi misi dari Bupati Sidoarjo yaitu menciptakan seratus ribu lapangan kerja.
“Hari ini kita dilatih besok sudah bisa menyerap tenaga kerja. Dengan adanya tenaga kerja yang terampil otomatis akan terserap pada bidang usaha yang membutuhkan,” kata Abah Rojik
“Saat ini minum kopi baik di warung maupun di cafe merupakan kebutuhan konsumtif masyarakat sehingga memotivasi dinas terkait untuk melakukan pelatihan barista,” tambahnya.
Menururutnya kegiatan ini dilaksanakan karena saat ini minum kopi baik di warung maupun di cafe sudah menjadi kebutuhan konsumtif sehingga termotivasi untuk meningkatkan mutu dan kapasitas dalam meracik minuman kopi.
“Kalau hanya disajikan secara konvensional atau seperti biasanya tentu harganya agak murah, akan berbeda kalau sudah diracik sedemikian rupa, tentu akan menaikkan nilai tambah termasuk harga jual. Misalkan kalau secara konvensional harganya sekitar Rp. 3.000 karena diolah sedemikian rupa bisa menjadi lebih mahal,” ungkapnya.
M. Rojik berharap kedepannya tidak hanya sebatas pelatihan saja, tetapi ada tindak lanjut pendampingan dalam hal mutu, modal, pemasaran atau marketing serta penyaluran tenaga kerja.
“Kegiatan ini kedepannya tidak hanya sampai disini saja tapi harus ada pendampingan lebih lanjut,” harapnaya.
Achmad Yusam pelatih barista mengaku senang karena bisa berbagi ilmu barista kepada masyarakat. Ia berharap dengan pelatihan yang diberiakn dapat bermanfaat untuk usaha dan bisa membuka lapangan kerja baru. Apalagi di akhir kegiatan mendapatkan bantuan peralatan seperti digital skill, mocca pot dan lainnya.
“Saya merasa senang karena dengan adanya kegiatan ini bisa saling berbagi ilmu tentang barista,” tandasnya. (msa)