SAMARINDA, Setelah sukses melaksanakan program penyaluran bantuan langsung ekonomi dakwah dan advokasi terhadap 3000 Guru honorer dan tenaga pendidik berupa sembako serta uang tunai di Gedung Auditorium 22 Dzulhijjah Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris ( UINSI) Samarinda di jalan HAM Rifaddin pada ( 30/12).

Badan Amil Zakat Nasional( Baznas) Kota Samarinda selanjutnya berkomitmen akan melanjutkan program penyaluran penerima manfaat Zakat Infak Sedekah (ZIS) terhadap 4000 orang guru honorer dan tenaga pendididik yang belum menerima bantuan mulai di tingkat SD dan SMP. Jumlah tersebut merupakan data yang diberikan Dinas Pendidikan dan kebudayaan kota samarinda yang tersisa dari jumlah 7000 lebih guru honorer baik negeri maupun swasta.

Ketua Baznas Kota Samarinda Widyasmoro Eko Prawito mengatakan bahkan bukan hanya terhadap sisa dari jumlah guru honorer dan tenaga pendidik saja namun profesi lainnya yang masuk didalam delapan asnab atau golongan seperti tenaga kesehatan, waker, office boy turut akan menerima program bantuan langsung ekonomi dakwah dan advokasi.

“Karena dana zakat ini dari para muzaki yakni orang yang bersedekah mengharapkan menyalurkan zakatnya di Baznas kota Samarinda,” pesannya.

Sehingga, lanjutnya,  bukan hanya sisanya (guru honorer dan tenaga pendidik, red) mungkin bisa juga ke tenaga kesehatan yang masuk katagori delapan asnab tenaga waker, office boy, yang ada di kantor- kantor insyallah bisa menerima bantuan.

“Tapi dengan satu syarat yaitu mohon didukung bahwa seluruh masyarakat kota Samarinda agar bisa melakukan Zakat Infak dan sedekahnya ke Baznas Kota Samarinda,” ucap Ketua Baznas Widyasmoro usai kegiatan penyerahan bantuan di Gedung auditorium.

Sebagai salah satu lembaga mensejahterkan umat, Widyasmoro turut menjelaskan bahwa visi misi Baznas sesuai dengan poin ke empat yaitu modernisasi dan digitalisasi dalam pengelolaan zakat, sehingga semua data para muzaki, munfik, musadik telah terdata infak sedekahnya di Baznas Kota Samarinda.

” Begitu pula sebaliknya pada saat kita (Baznas, red) penyaluran delapan ashab maupun organisasi yang meminta bantuan semua tercatat didalam Simba yaitu Sistem Informasi manajemen Baznas, jadi semua By Online semua,” jelas Widyasmoro.

Sebagai bentuk dukungan Pemerintah Kota Samarinda, Walikota Andi Harun turut mengajak Aparatur Sipil Negara ( ASN) dilingkungan Pemkot serta seluruh Organisasi Perangkat Daerah ( OPD) agar melaksanakan kewajiban zakat infak sedekahnya melalui Baznas Kota Samarinda.

“Kita melakukan sosialisasi dan meminta agar menyalurkan zakatnya melalui Baznas Samarinda,” ujarnya.

Menurutnya, sejumlah bidang kehidupan telah melakukan penyesuaian setelah covid -19, masyarakat ingin mudah melakukan transaksi, melakukan akses administrasi keuangan, demikian pula kemudahan dalam pembayaran , termasuk melakukan pembayaran infak dan sedekah.

” Sehingga perlu mengaplikasikan teknologi dan informasi, walaupun dari rumah bisa membayar zakat, dari kantor tidak perlu ke Baznas sudah bisa membayar,” kata Andi Harun.

“Ini yang saya minta kepada Baznas agar fasilitas kemudahan masyarakat dalam menyalurkan zakat infak dan sedekahnya terus dilakukan pembaharuan,” pungkasnya.

Sebelumnya Baznas Samarinda telah melaksanakan penyaluran program bantuan langsung ekonomi Dakwah dan Advokasi, kepada 3000 guru honorer dan tenaga pendidik penerima manfaat Zakat Infak sedekah (ZIS) berupa uang tunai dan sembako.

Penyerahan bantuan diserahkan secara simbolis oleh Walikota Samarinda Andi Harun bersama Kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan Samarinda Aslih Nuryadin, Wakil Rektor II UINSI Samarinda Zurqoni, Pimpinan Baznas RI Ahmad Sudrajad, Ketua Baznas Samarinda Widyasmoro Eko Prawito. (Bud)