NAMANG – Dua satuan baru dijajaran Korem 045/Garuda Jaya, yaitu Kodim 0432/Bangka Selatan dan Batalyon Infanteri (Yonif) 147/Kesatria Garuda Jaya (KGB) secara resmi berdiri.

Dua satuan ini diresmikan oleh Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Hilman Hadi dengan upacara, Kamis (08/12/2022) di Markas Yonif 147/KGB (Makorem 045/Gaya lama) di Desa Jelutung, Kecamatan Namang, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Tampak dalam upacara tersebut dilaksanakan pembukaan selubung Tunggul Yonif 147/KGB oleh Pangdam, kemudian penyerahan Tunggul Yonif 147/KGB kepada Komandan Batalyon.

Selanjutnya, dilaksanakan penandatanganan berita acara peresmian kesatuan, penandatanganan prasasti oleh Pangdam didampingi oleh Danrem 045/Gaya Brigjen TNI Ujang Darwis MDA bersama dengan Forkopimda Provinsi Kepulauan Babel dan Forkopimda Kabupaten Bangka Tengah.

Dalam amanatnya, Pangdam menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada Gubernur Babel, Bupati Bangka Tengah, Bupati Basel beserta Forkopimda, para pemuka Agama, dan tokoh pemuda serta seluruh masyarakat Babel yang telah memberikan bantuan dan kerja sama mulai dari penyiapan markas hingga sampai peresmian berjalan dengan lancar.

“Diresmikannya dua satuan baru TNI AD ini, selain untuk melengkapi satuan-satuan yang telah ada di Korem 045/Gaya, juga bernilai sangat strategis selain untuk menjaga keamanan wilayah diharapkan dapat membantu akselerasi pembangunan dan perekonomian wilayah setempat serta menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada di masyarakat,” katanya.

Selain itu, menurut Mayjen TNI Hilman Hadi, pembentukan dua satuan ini merupakan bagian dari rencana strategi pertahanan Matra Darat untuk membangun dan mengembangkan kekuatan dan gelar serta dalam rangka penataan organisasi di lingkungan TNI AD.

Hal ini juga merupakan upaya TNI AD dalam memenuhi pembangunan kekuatan pokok minimum yang dilaksanakan atas dasar konsep pertahanan berbasis kemampuan dengan kebijakan strategis 2010-2029.

“Dihadapkan pada perkembangan lingkungan strategis dengan kemungkinan ancaman aktual maupun potensial terhadap kedaulatan NKRI. Maka, TNI AD selaku alat pertahanan negara memandang bahwa eksistensi satuan tempur maupun Komando Kewilayahan di daerah masih sangat relevan dan dibutuhkan sebagai ujung tombak pelaksanaan tugas TNI AD yang menjalankan pemberdayaan wilayah Pertahanan Darat,” terangnya.

Sementara itu, secara konstitusional dalam UUD 1945 pasal 30 ayat 2 juga mengamanatkan bahwa usaha Hankam dilaksanakan melalui sistim pertahanan keamanan rakyat semesta, baik oleh TNI maupun Polri sebagai kekuatan utama dan rakyat sebagai kekuatan pendukung.

“Oleh karenanya, misi yang diemban oleh Komandan Kewilayahan, salah satunya adalah bersama-sama dengan Pemda melaksanakan pembangunan nasional disemua aspek kehidupan dan pembangunan tentunya sangat berpengaruh oleh kondisi wilayah yang aman dan tenteram sehingga Satkowil beserta institusi Polri dan Pemda sesungguhnya adalah mitra tugas dalam pengabdian,” tutupnya. (Bmg)