banner 728x250

Korban Cabul Datang Ke Kejaksaan Tolitoli untuk Mencari Keadilan

JAKARTA – Misris benar masib Ibu ini, pasalnya Ia tak tahu harus mengadu kemana lagi. Karena kejadian yang menimpa anaknya, yang masih duduk di bangku kelas 2 sekolah dasar, menjadi korban pencabulan.

Imbasnya, sang Ibu bersama keluarganya selaku korban kasus pencabulan di Tolitoli menyambangi kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Tolitoli, pada Senin (10/7/2023). Mereka meminta keadilan, lantaran tersangka pencabulan hingga kini tak ditahan.

Ibu korban, S mengadu ke Kejari Tolitoli tentang kasus pencabulan yang menimpa anaknya. Menurutnya, kasus yang dilaporkannya sejak beberapa bulan ke Polres Tolitoli itu hingga kini belum juga ada kejelasan.

Kepala kejaksaan Negeri Tolitoli Albertinus Parlianggoman Napitupulu, SH. MH, didampingi Kasi Intelejen dan Kasi Pidana Umum mengatakan, ibu korban datang ke kantor Kejaksaan Negeri Tolitoli bersama anaknya yang menjadi korban.

“Awalnya laporan itu masuk ke Polres Tolitoli beberapa bulan lalu, tapi prosesnya sangat lama sehingga kemudian para keluarga datang ke kejaksaan mempertanyakan kasus yang menimpa anaknya. Namun kata ibu korban belum juga ada kejelasan, maka dari itu keluarga korban datang ke kantor kami untuk meminta keadilan” ujar Kejari Albertinus Parlianggoman Napitupulu, SH MH, kepada wartawan pada Senin (10/7/2023).

“Buntut proses yang berbelit-belit itu, keluarga korban akhirnya mengadu ke Kejaksaan Negeri Tolitoli. Kami melihat, ada proses pelambatan proses penanganan dan layanan yang berbelit-belit sehingga menimbulkan kekhawatiran. Tersangka ini kan harusnya ditahan karena korbannya anak di bawah umur,” jelasnya.

Berdasarkan hal itu, ungkap Kepala Kejaksaan Tolitoli yang biasa disapa Albert ini menyatakan untuk mempertimbangkan kasus ini, kepada pihak kepolisian kami minta untuk melakukan pemanggilan terhadap oknum yang diduga sebagai pelaku aksi bejat tersebut.

“Pelakunya diduga seorang ASN disalah satu Dinas Pemerintah Daerah Kabupaten Tolitoli. Pria itu diduga mencabuli anak berinisial S di kantor tempatnya bekerja,” ungkap Albert.

Oleh karena itu, Keluarga korban berharap Kejaksaan mampu membantu mencari keadilan. Karena anaknya trauma dan keluarganya malu atas pelecehan tersebut.

“Kami orang tidak mampu, tapi kami minta keadilan untuk anak kami,” pungkasnya. (Amris)

banner 728x250