PANGKALPINANG – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan terus memperkuat sinergi serta mendorong pemerintah daerah dan mitra strategis lainnya dalam memperkuat sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru.
Adapun sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru ini antara lain sektor pertanian khususnya sub-sektor pangan dan hortikultura, pariwisata, maupun hilirisasi/industrialisasi komoditas unggulan yang berkelanjutan (green economy).
Hal ini dikarenakan pertumbuhan ekonomi provinsi ini terus menunjukkan tren peningkatan, yaitu Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Bangka Belitung tumbuh 5,13% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 4,39% (yoy).
“PDRB Babel menurut Lapangan Usaha (LU) didorong oleh peningkatan kinerja LU Pertanian dan Konstruksi. Sedangkan dari sisi pengeluaran, seluruh komponen PDRB tumbuh positif kecuali ekspor barang dan jasa,” papar Kepala KPwBI Babel, Faturachman dalam keterangan resminya, Selasa (8/8/2023).
Menurutnya, sebagian besar LU menunjukkan kinerja positif, terutama LU Pertanian dan Konstruksi.
Faturachman menguraikan LU pertanian tumbuh 5,06% (yoy) didorong oleh sub-sektor perikanan dan perkebunan terutama karena peningkatan produksi kelapa sawit dan karet berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).
Sementara itu, LU Konstruksi tumbuh signifikan yaitu 8,04% (yoy), lebih tinggi dari triwulan sebelumnya yang tumbuh 2,19% (yoy).
Lanjut Faturachman, kinerja konstruksi didorong oleh pembangunan infrastruktur dan sarana fisik di wilayah Babel.
Juga, LU Industri Pengolahan tumbuh 0,94% (yoy).
“Utamanya ditopang oleh peningkatan produksi minyak kelapa sawit dan turunannya (CPO) di tengah tren harga yang membaik.Meskipun demikian, laju pertumbuhan industri pengolahan tertahan penurunan ekspor logam timah,” ulasnya.
Tak hanya itu saja, Faturachman menjelaskan bahwa LU Perdagangan terkontraksi 1,41% (yoy), lebih dalam dibandingkan triwulan sebelumnya yang terkontraksi 1,02% (yoy).
Demikian juga, penurunan kinerja sektor perdagangan dipengaruhi oleh penurunan penjualan kendaraan baru sejalan dengan penurunan harga komoditas unggulan Babel.
Selanjutnya, LU pertambangan dan penggalian terkontraksi 0,94% (yoy) dampak tren harga timah dunia yang masih terkontraksi serta belum finalnya persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) timah di awal tahun 2023.
Dari sisi pengeluaran, Faturachman menyebut konsumsi rumah tangga tumbuh 2,09% (yoy) didorong oleh momentum HBKN Idul Fitri dan Idul Adha 1444 H serta pencairan gaji ke-13.
Begitu juga dengan laju konsumsi rumah tangga meningkat sejalan dengan kredit/pembiayaan yang tumbuh positif 9,11% (yoy), meskipun Dana Pihak Ketiga (DPK) perorangan terkontraksi 6,82% (yoy), lebih dalam dibandingkan triwulan sebelumnya yang terkontraksi 5,91% (yoy).
“Konsumsi pemerintah tumbuh 3,16% (yoy), ditopang realisasi APBD yang optimal terutama belanja pegawai, bantuan sosial, dan belanja barang jasa. Selanjutnya, investasi (PMTB) tumbuh 2,98% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 1,70% (yoy) seiring meningkatnya pembangunan infrastruktur dan realisasi belanja modal,” urainya.
Lebih lanjut ia menambahkan, ekspor luar negeri masih terkontraksi sebesar 17,97% (yoy), dipengaruhi oleh terkontraksinya volume ekspor timah sebesar 1,76% (yoy).
Ke depan, Faturachman memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan terus membaik seiring menguatnya konsumsi domestik dan kinerja ekspor seiring penangguhan kebijakan ekspor timah ingot pada tahun 2023.
Mengacu pada hasil survei konsumen Bank Indonesia pada triwulan II 2023 juga menunjukkan keyakinan konsumen terhadap kondisi perekonomian ke depan (Indeks Ekspektasi Konsumen) berada di level optimis dengan indeks 137,60.
Namun demikian, harga komoditas strategis Babel seperti timah dan CPO yang diperkirakan tidak setinggi periode sama tahun lalu berpotensi menahan laju perekonomian.
“Kami juga akan terus melakukan penguatan kapasitas UMKM melalui penguatan kelembagaan, capacity building, on boarding serta perluasan digitalisasi sistem pembayaran dan pemasaran,” tutup Faturachman. (bai)