PANGKALPINANG — Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas IIA Pangkalpinang patut bangga bercampur haru pada momentum peringatan Hari Ulang Tahun
ke~78 Republik Indonesia Tahun 2023 ini.
Bagaimana tidak, petugas Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) yang diberi mandat sebagai penurun bendera Merah Putih saat Hari Kemerdekaan RI ke-78 merupakan WBP yang telah terdaftar sebagai siswa dan para tutor sebagai petugas upacara pada Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Pengayoman Lapas Pangkalpinang.
Mereka telah dilatih sebagai Paskibra untuk melaksanakan tugas penurunan bendera sebanyak 16 kali oleh petugas Lapas Pangkalpinang dan hari ini sukses bertugas pada upacara penurunan bendera yang digelar di lapangan upacara halaman blok hunian Lapas Pangkalpinang, Kamis (17/8/2023) tepat pukul 16.30 WIB.
Hal ini diungkapkan oleh Kalapas Pangkalpinang Badarudin melalui Adam Ridwansyah selaku Kepala sekolah PKBM Pengayoman Lapas Pangkalpinang sekaligus sebagai Kasi Pembinaan usai upacara penurunan bendera, Kamis sore.
“12 orang WBP telah terpilih mewakili rekan-rekannya untuk menjadi anggota Paskibra dan kami sudah melaksanakan 16 kali latihan, diawali melatih baris berbaris sampai dengan membentuk formasi penurunan bendera,” kata Adam.
Sedangkan upacara pengibaran bendera digelar sekitar pukul 07.30 WIB yang dihadiri oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kanwil Kemenkumham Babel se-Kota Pangkalpinang dan Kantor Wilayah.
“Tepat hari ini, tanggal 17 Agustus 2023 adalah pelaksanaan latihan ke 17 kalinya sekaligus moment pelaksanaan upacara penurunan bendera Merah Putih. Sementara, petugas pengibar bendera dilaksanakan oleh pegawai Lapas Pangkalpinang,” jelas Adam.
Diakuinya, petugas semula cukup kesulitan melatih WBP lantaran masih ada yang baru pertama kali bergabung dan belum banyak menguasai tehnik dasar baris berbaris.
“Sekarang sudah mulai lancar dan mereka antusias bersemangat mengikuti kegiatan ini,” terang Adam.
Senada Kalapas Pangkalpinang Badarudin menjelaskan WBP yang dibina dan latih sebagai Paskibra bertujuan agar dapat melatih diri bersikap disiplin dengan jadwal latihan yang telah ditentukan.
Selain kedisiplinan, WBP dapat diarahkan mengatur waktu sebaik-baiknya karena WBP juga wajib mengikuti program pembinaan kerohanian, pembinaan kemandirian dan program pembinaan lainnya.
“Membiasakan mereka agar bisa bersosialisasi, berkomunikasi dan dapat bekerjasama dengan rekan-rekannya satu tim. Karena jika satu orang saja salah gerak atau langkah maka satu tim akan salah semua,” ujanya.
Dengan memberikan latihan Paskibra diharapkan dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air pada diri WBP, ketika mengibarkan bendera yang diiringi lagu Indonesia Raya muncul rasa bangga menjadi bangsa Indonesia.
“Semoga dapat menimbulkan rasa syukur karena hidup dimasa telah terbebas dari penjajahan sehingga dapat berbuat untuk mengisi kemerdekaan, memperbaiki kesalahan dan dapat membanggakan keluarga meskipun sedang menjalani masa pembinaannya,” pungkas Badarudin. (bai)