PANGKALPINANG – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melansir rilis data Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa gabungan dua kota di Bangka Belitung mengalami deflasi 0,10% (mtm) atau inflasi 3,45% (yoy) pada Agustus 2023.
Secara tahunan, angka inflasi tersebut lebih tinggi dibandingkan bulan lalu sebesar 2,14% (yoy) namun tetap berada di kisaran target inflasi nasional 3+1%.
Sementara itu, tingkat inflasi tahun kalender tercatat sebesar 2,13% (ytd) dan diperkirakan akan terus terjaga hingga akhir tahun 2023.
Hal ini disampaikan oleh Kepala KPwBI Babel, Faturachman dalam keterangan resminya, Kamis (7/9/2023).
“Secara spasial, kota Pangkalpinang mengalami inflasi bulanan 0,06% (mtm) atau secara tahunan sebesar 3,14% (yoy) dengan IHK 115,02. Inflasi bulanan (mtm) terutama bersumber dari kenaikan tarif dokter spesialis, kangkung, dan tarif rumah sakit. Sedangkan inflasi tahunan (yoy) terutama bersumber dari komoditas bensin, beras, dan rokok kretek filter,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa kota Tanjungpandan mengalami deflasi bulanan sebesar 0,40% (mtm) atau secara tahunan inflasi 3,99% (yoy) dengan IHK 116,37.
Sementara, Deflasi bulanan terutama bersumber dari komoditas daging ayam, angkutan udara, dan bawang merah. Sedangkan andil inflasi tahunan bersumber dari komoditas bensin, angkutan udara, dan beras.
Menurut Faturachman, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Bangka Belitung terus memperkuat program-program pengendalian inflasi daerah.
Begitu juga, untuk menjaga keterjangkauan harga, TPID dan Bulog terus menggalakkan operasi pasar/pasar murah dan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) beras.
“Pada tahun 2023 (hingga Agustus) telah dilaksanakan 198 kali operasi pasar/pasar murah dan SPHP Bulog di Bangka Belitung. Pemerintah Provinsi juga melanjutkan operasi pasar murah dengan skema subsidi dengan memanfaatkan Dana Insentif Daerah yang diselenggarakan di 16 titik yang mencakup 7 kab/kota se-Babel hingga akhir tahun 2023,” katanya.
Tak hanya itu saja, Perluasan Kerja sama Antar Daerah (KAD) baik intra maupun antar-provinsi terus diperkuat untuk menjaga ketersediaan pasokan pangan.
Atas keberhasilan pengendalian inflasi daerah, Kabupaten Belitung dan Kabupaten Belitung Timur masuk ke dalam nominasi 3 (tiga) besar TPID Awards 2023 yang diberikan Presiden RI pada acara Rapat Koordinasi Nasional Tim Pengendalian Inflasi pada 31 Agustus 2023 di Jakarta.
“Nominasi ini diharapkan mampu meningkatkan motivasi TPID di Bangka Belitung untuk terus menjaga dan mengendalikan inflasi di daerah. Bank Indonesia bersama dengan Kabupaten Belitung juga mengembangkan hilirisasi pangan dengan melakukan pelatihan produk pengolahan ikan kepada UMKM subsisten di Beluntas dan penandatanganan perjanjian kerjasama pendampingan kelompok subsisten Kab. Belitung dengan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Belitung sebagai implementing partner daerah (IPD) dalam pelaksanaan program UMKM subsisten,” harapnya.
Bank Indonesia terus bersinergi dengan Pemerintah Daerah mendorong program-program pengendalian inflasi melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) antara lain melalui peningkatan luas tanam dan produktivitas komoditas hortikultura dan pangan lainnya terutama aneka cabai, bawang merah, sayur mayur, dan ikan air tawar.
“Pada Agustus 2023, Bank Indonesia bersama dengan Kelompok Tani Dukong Jaya dan TPID Kabupaten Belitung melakukan panen cabai merah dengan jumlah batang yang ditanam sebanyak 19.000 batang dengan potensi total hasil panen sebanyak 19 ton. Upaya-upaya tersebut melibatkan kelompok tani, pondok pesantren, kelompok wanita tani, PKK, dan mitra lainnya guna mengurangi ketergantungan terhadap pasokan pangan dari luar Bangka Belitung,” tandas Faturachman. (bai)