Foto Ilustrasi
SIGLI – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Pidie buka suara terkait penarikan bus angkutan sekolah dari wilayah Kemukiman Beungga, Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, Propinsi Aceh.
Kepala Dishub Pidie Jufrizal saat dikonfirmasi, Rabu (13/9/2023) membenarkan tentang penarikan itu. Tidak hanya di Tangse, tapi juga belasan bus sekolah lain yang sebelumnya disebar di sejumlah kecamatan.
“Kita tarik kembali ke kantor bersama belasan bus lain setelah PORA (Pekan Olahraga Aceh (PORA) di Pidie,” terang Jufrizal.
Alasan penarikan bus-bus tersebut, lantaran pengelola tidak menjalankan tugas sebagaimana mestinya, yakni antar jemput siswa sekolah.
Bus-bus sekolah kerap kali digunakan untuk mengantar rombongan pengantin dan keperluan lain, kemudian mengabaikan tugas utama pelayanan kepada siswa saat pulang dan berangkat sekolah.
“Dari total 30 bus yang ditempatkan di kecamatan-kecamatan, 12 bus itu sama sekali tidak mengantar dan menjemput siswa sekolah, termasuk bus yang di Beungga,” timpa Jufrizal.
Jufrizal juga mengaku sudah berulang kali mengingatkan pengelola agar fasilitas tranportasi siswa itu tidak disalahgunakan, namun peringatan itu hanya dianggap angin lalu.
Padahal, Dishub sudah memberikan keringanan kapada pengelola dengan dibolehkan menggunakan bus untuk komersial pada hari libur sekolah, sebagai tambahan penghasilan pengelola.
“Sudah kita ingatkan, ternyata tidak berubah, kemudian kita ambil keputusan ditarik,” terangnya.
Ke depan, Jufrizal berharap masyarakat bisa memberi masukan kapada Dishub Pidie, terkait bus-bus yang tidak menjalankan kewajiban antar jemput siswa dan melayani rombongan diluar tupoksi nya. (Putra).