TOLI-TOLI – Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sulawesi Tengah Agus Salim, SH, MH, meresmikan penggunaan Gedung Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Toli-toli dan Rumah Jabatan Kepala Kejari Toli-toli, Jalan Magamu, Kecamatan Baloan, Kabupaten Tolitoli, Jumat(6/10).
Peresmian tersebut ditandai dengan pemukulan gong dan penandatanganan prasasti serta pengguntingan pita oleh Kajati Sulteng Agus Salim yang turut didampingi oleh Bupati Toli-toli Amran H Yahya, Kajari Toli-toli Albertinus Parlianggoman Napitupulu, SH, MH, serta forkopimda lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kajati Sulteng Agus Salim mengatakan, dari Agustus sudah mengagendakan kunjungan kerja ke Toli-toli, tapi karena waktu serta kepadatan kerja belum sempat dipenuhi.
“Dalam benak saya apapun saya harus ke Toli-toli meskipun biasanya hari Jumat sebagai agenda perrtemuan keluarga. Walaupun besok bukan hari kantor Itulah bukti keseriusan saya dengan jajaran kepada Pemda Toli-toli,” bebernya.
Ia juga mengapresiasi khususnya kepada Pemda Toli-Toli serta unsur forkopimda lainnya yang mendukung.
“Saya senang forkopimda disini kompak,” ucapnya disambut tepuk tangan hadirin undangan.
Pun dirinya bersama forkopimda Sulteng juga kompak. Kalau sudah forkopimda kompak otomatis ke bawah juga pasti kompak.
Ia menjelaskan, sebelum masuk menjadi Kajati Sulteng memotret Sulteng hanya empat hal Toli-toli terkenal dengan hasil cengkeh. Donggala dengan penghasil kelapa, makanannya keledo dan pelabuhan Pantoloan.
Namun setelah mempelajari dan mendalaminya ucap dia, ternyata Sulteng merupakan provinsi ke tiga terbesar investasinya yakni senilai Rp118 triliun, dari DKI Jakarta dan Jawa Barat.
Olehnya, pihaknya berharap momentum adanya kantor baru dapat mendukung peningkatan kinerja untuk pelayanan penegakkan hukum kepada masyarakat Tolitoli.
“Adanya sarana dan prasarana serta fasilitas yang ada bisa menjadi penyemangat dari kinerja kejaksaan,” tuturnya.
Ia menyebutkan, kejaksaan bukan lagi lembaga yang harus ditakut-takuti. Pihaknya sesuai arahan kejaksaan agung lakukan pendekatan tajam keatas harmonis ke bawah.
“Artinya kedepankan pencegahan dari pada penindakkan,”katanya.
Kejaksaan telah menjadi etalase penegakkan hukum di Indonesia paling atas diantara aparat penegak hukum lainnya, dengan survei 82,1 persen tingkat kepercayaan publik.
“Dengan momentum ini saya titip kepada para Kajari, jaga menjaga marwah ini,” pungkasnya.
Di tempat yang sama, Kajari Toli-toli Albertinus Parlianggoman Napitupulu menjelaskan, Kantor Kejari dan Rumah Jabatan dibangun 1975 dengan luas tanah 2576 M2.
“Seiring berjalan waktu sudah tidak layak ditempati sebab termakan usia. Juli 2017 terdampak bencana banjir, sehingga kantor dan rumah jabatan sudah tidak layak ditempati serta membuat aktifitas pelayanan hukum terganggu,” kata Albertus.
Sehingga ucap dia, Pemerintah daerah Toli-toli memberikan bantuan hibah, secara bertahap 2018, membangun gedung berlantai 2 , 2022 kembali membangun gedung kantor dengan ukuran 462 m2 secara bertahap 2022 dengan anggaran Rp2 miliar lebih, 2023 dengan anggaran Rp1,9 miliar dan rehab rumah jabatan Kajari Toli-toli luas 272 m2 dengan anggaran Rp768 juta.
Bupati Toli-toli Amran H Yahya mengatakan, kedatangan Kajati Sulteng Agus Salim ke Tolitoli merupakan satu kebanggaan dan kebahagian tersendiri bagi masyarakat Toli-toli ditengah kepadatan agenda kerja Kajati.
Ia juga menyebutkan, kedatangan Kajati juga bisa memberi motivasi bagi kinerja Kejari Tolitoli dalam memberikan pelayanan serta penegakkan hukum.
“Dengan terbangunnya gedung Kejari Toli-toli menandakan adanya sinergitas Pemda dan kejaksaan negeri selaku institusi penegak hukum diwilayah Kabupaten Toli-toli dalam mewujudkan cita-cita pembangunan menuju masyarakat adil dan sejahtera,” kata Amran. (*Joem)