BANTAENG – Ada yang menarik dalam kunjungan tersebut, Usai mengunjungi hasil 100 persen pelaksanaan tambahan TMMD yakni renovasi rumah tidak layak huni (RTLH) dan pembangunan MCK, Jenderal Bintang Satu, Brigjen TNI Hariyanto, memilih naik trail mengunjungi titik lokasi pembangunan fisik jalan tani sepanjang 700 meter dengan lebar 5 meter serta pembangunan 2 unit jembatan serta 2 unit Decker di Desa Bonto tangnga, kecamatan Ulurere, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, Selasa 10 Oktober 2023.
Selain naik trail dengan membonceng kepala desa setempat, didampingi oleh Dandim 1410, Letkol Inf Eka Agus Indarta, S.Psi., M.Psi, berserta jajaran kodim 1410 Bantaeng, Sang Brigjen juga memberi semangat pekerja yang dilibatkan, baik dari personil TNI, Kepolisian maupun masyarakat setempat. Dia memberi pertanyaan yakni Tema TMMD ke 118, yang menghafal bunyi Pancasila, lagu kebangsaan Indonesia Raya dan yang menarik lainnya adalah menanyakan pekerja yang tetap melaksanakan ibadah sholat ditengah kesibukan beraktivitas.
Hadir bersama dalam kunjungan tersebut, Brigjen TNI Hariyanto (Waaster Kasad Bid Wanmil dan Kermater), Letkol Inf Amin M. Said, M.H (Pabandya-1/Bin Spaban Kompem IV/Komsos Sterad, Letkol Inf Eka Agus Indarta, S.Psi., M.Psi (Dandim 1410 Bantaeng), Kolonel Inf Rony Sulaeman, SH, Kompol Aswar (Wakapolres Bantaeng),. H. Amiruddin, S.Sos., M.Si (Camat Kec. Ulu Ere), Mahmuddin, S.Pd., M.Pd (Kepala Desa Bonto Tangnga), tokoh masyarakat dan warga setempat.
Pada kesempatan tersebut, Dihadapan awak media, Brigjen Haryanto menjelaskan bahwa untuk tahun 2023 adalah TMMD ke 118, dimana terkhusus di desa Bonto Tangnga, terdapat kegiatan pembangunan fisik dan non fisik ditambah dengan RTLH dan pembangunan MCK.
“Jadi kita sempurnakan dengan renovasi rumah kemudian kita juga buat MCK masjid yang tidak layak digunakan,” ucap Brigjen Haryanto
“Jadi masyarakat yang kita bantu memang sudah dinilai oleh Babinsa telah memenuhi unsur untuk dibantu, Dimana dalam rumah tersebut satu keluarga tinggal bersama anaknya di rumah yang memang kondisinya tidak layak sama sekali. Jadi kita sudah lihat sudah bagus,” tambahnya.
Brigjend Haryanto mengakui sebagai tim evaluasi datang untuk melihat keseriusan kerja satgas kodim 1410 Bantaeng.
“Ya Alhamdulillah semua bisa dilaksanakan dengan baik sampai dengan peninjauan akhir,” katanya.
Terkait dengan perlibatan Lintas sektor, Dia menambahkan bahwa TMMD ini dilaksanakan oleh seluruh stakeholder kemudian secara terpadu dari lintas sektor bekerja sama dengan lembaga terkait terutama kementerian dalam negeri yang terus-menerus hadir melalui Gubernur, Bupati, hingga mabes TNI memberikan anggaran untuk pembangunan desa. “Termasuk uang saku pekerja,” ucapnya.
Anggaran yang dari pemerintah daerah untuk digunakan murni untuk membangun infrastruktur terutama desa-desa yang membutuhkan, desa terpencil, desa tertinggal apalagi ini adalah jalan yang dibutuhkan oleh rakyat dalam mengangkut hasil panen.
“Yang tadinya mungkin hasil panennya kita lihat tidak seberapa dijualnya murah tetapi ongkos angkutnya lebih mahal, Ini kan merugikan masyarakat,” jelas Brigjend Haryanto.
Oleh karena itu Kata Dia, TMMD oleh satgas dan keterlibatan pemerintah daerah bersama stakeholder hadir membantu mengatasi kesulitan rakyat, dan salah satunya TMMD ini sebagai program kemanunggalan TNI dengan rakyat. (ta)