LANGSA  –  Kastpel Badan Reintegrasi Aceh (BRA) Kota Langsa berkomitmen terhadap pembangunan parakorban konglik Masa lalu yang lebih inklusif dengan mengadakan program pembagian mesin jahit kepada janda korban konflik dan anak yatim. Inisiatif yang diusulkan oleh Satuan Pelaksana Badan Reintegrasi Aceh Kota Langsa yang mendapat dukungan dari pemerintah kota dalam bentuk pembagian bantuan dari delapan puluh lima unit mesin jahit.

Kegiatan pembagian dimulai Hari Jumat, tanggal 24 November 2023, dari pukul 8 pagi hingga 12 siang di Kantor Dinas Koperindak Kota Langsa dan akan dilanjutkan kembali pada pukul 3 sore hingga selesai. Total penerima manfaat mencapai 85 orang.

Ketua BRA Kota Langsa Nurdin Junet kepada media dia berharap agar bantuan tersebut dapat memberikan manfaat nyata bagi para penerima. “Dapat membantu memperbaiki perekonomian keluarga mereka yang merupakan janda korban konflik dan anak yatim,” harapnya.

Sementara itu, junet selaku ketua kastpel BRA Kota Langsa juga mengusulkan keberlangsungan program ini setiap tahunnya. Masih ada sejumlah permasalahan dari  konflik masa lalu yang belum terselesaikan. “Kami berharap pemerintah dapat memperhatikan ini secara berkelanjutan,” ungkapnya.

Dalam harapannya kepada pemerintah, dia menambahkan, program penyelesaian bagi korban konflik perlu menjadi fokus tiap tahun guna memberikan perawatan dan perhatian yang dibutuhkan bagi masyarakat Aceh yang terdampak.

“Dari beberapa kasus korban konflik yang masih tersisa, seperti kompensasi bagi ahli waris yang ditinggalkan. Kami berharap ada penyelesaian yang memadai atas permasalahan tersebut agar keseluruhan proses rehabilitasi para korban dapat terlaksana secara optimal,” tandasnya.

Kegiatan ini merupakan langkah yang diharapkan menjadi bagian dari upaya bersama membangun masyarakat Aceh yang lebih inklusif dan adil, memberikan kesempatan bagi para korban yang terdampak konflik untuk mendapatkan perhatian dan dukungan yang baik. (hi)