LUBUK SIKAPING – Hanya dalam satu malam, Kota mungil Lubuk Sikaping porak poranda dihantam banjir bandang. Sejumlah fasilitas umum seperti jalan, jembatan, sarana air bersih PDAM, mushalla, lahan pertanian dan  beberapa rumah warga luluh lantak dihantam air bercampur lumpur dan bongkahan kayu bekas tebangan.

Wajah-wajah letih dan sedih warga terlihat jelas di depan rumahnya masing-masing. Ada yang sekedar termenung karena air masih menggenangi rumahnya, namun sebagian lagi tampak tengah berjibaku membersihkan material lumpur yang menimbun lantai serta halaman rumah mereka.

“Sejak tadi malam ndak lalok kami Pak. Aia masuk ke rumah hingga setinggi dada. Barang-barang ndak ado yang bisa diselamatkan, semua terendam air dan lumpur,” ujar Acik, warga Kampung Tampang, Nagari Durian Tinggi.

Sama dengan Acik, Ikhwan Arief, S.Kom., M.Kom Teknisi IT Dinas Kominfo Pasaman, pun mengalami hal serupa. Rumahmya yang berada.di komplek perumahan Rimbo Aro, Nagari Tanjuang Baringin, nyaris hanyut dihondoh air bah bermaterial lumpur padat dan gelondongan kayu.

“Selain berlumpur, banjir juga membawa bongkahan kayu yang terus menerus menghantam rumah. Sungguh membuat ngeri dan menakutkan. Suasana tadi malam itu begitu mencekam, suasana gelap, listrik mati, hujan lebat tak kunjung berhenti sejak kemaren, sore,” cerita Iwan dengan wajah letih bercampur sedih.

Dari dalam rumah Iwan tampak barang elektronik, perabotan rumah tangga, tempat tidur, pakaian dan barang lainnya terendam lumpur pekat. Sementara halamam rumahmya tinggal separoh, lantaran sudah terkikis aliran sungai Batang Pigariang yang menggila sejak pukul 20.30 wib, Sabtu (2/12) malam.

Bupati Pasaman Sabar AS, yang tiba Di lokasi bencana sejak ba’da Subuh tadi, Minggu (3/12) tampak tengah berada di bantaran Batang Panapa, Pasar Lubuk Sikaping. Didampingi Dandim 0305 Pasaman, Letkol. Inf. Putra Negara, Plh. Sekda Yasri Uripsyah, Kadis PU dan Kadis Kominfo, serta Wali Nagari Durian Tinggi, Bupati Sabar AS tampak menyusuri sejumlah titik terdampak bencana. Sesekali bupati merakyat ini mendatangi rumah warga, sembari menghibur dan menerima keluh kesah warganya.

Tak lama berselang, atas instruksi Bupati Sabar AS, sejumlah alat berat, mobil unit Damkar dan beberapa unit gergaji mesin, berikut personil petugas, tiba di lokasi terdampak bencana.

Peralatan dan personil itu langsung disebar ke sejumlah titik. Alat berat excavator langsung beroperasi mengeluarkan bongkahan batang kayu yang tersangkut dan menyumbat jembatan Batang Panapa di Pasar Lama Lubuk Sikaping.

Personil gabungan TNI, Polri Damkar dan BPBD, juga langsung terjun, melakukan kurvey membersihkan material lumpur dan kayu di sejumlah titik fasum dan rumah masyarakat.

Pada beberapa titik terparah di Nagari Tanjuang Baringin dan Durian Tinggi, Bupati Sabar AS tampak memberikan arahan dan instruksi kepada Kadis PU, Dinas Sosial, BPBD dan PDAM Pasaman.

“Saya ingin semuanya bergerak terpadu mulai hari ini. Fasilitas fital, seperti jembatan, jalan, sarana air minum, harus segera dipulihkan, jika perlu penanganan secara darurat dulu. Dinas Sosial segera turunkan bantuan bahan makanan dan bantuan lainnya. Dan ingat, besok adalah hari pertama anak-anak mulai ujian semester, tolong diupayakan pakaian sekolah, bagi yang pakaiannya hanyut atau terendam lumpur,” perintah Bupati tegas.

Kepada Wali Nagari dan Jorong, diminta untuk segera melakukan pendataan warga terdampak banjir, agar penangannya tepat sasaran.

Plh. Sekda Pasaman Yasri Uripsyah, saat ditanya, menjelaskan bahwa untuk menindak lanjuti instruksi bupati, terutama penanganan fasillias umum yang hancur dan hanyut, akan diupayakan melalui anggaran dana tak terduga tahun 2023.

“Kita lihat berapa anggaran tersedia, nanti kita maksimalkan untuk penanganan darurat,” ujar Yasri, yang juga mantan Sekdakab Pasaman Barat itu.

Dari penuturan warga, menyebutkan bahwa ini banjir terparah yang pernah mereka alami. Dampaknya cukup luar biasa dan luas.

Sementara itu, petugas teknis PDAM Pasaman, Jecky dan Alex menjelaskan bahwa sumber air PDAM di Rimbo Aro kindisinya hancur total. Sebagian pipa yang ada di sumber, hanyut terbawa banjir. Begitu juga dua bak Intake di lokasi tersebut, hancur dan tertimbun lumpur.

“Butuh waktu paling cepat satu minggu untuk pemulihan,” prediksi Alex.-(*)