PANGKALPINANG – Warga Jalan Tudak II RT 04 RW 02 Kelurahan Selindung, Kecamatan Gabek, Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Dwi Putra bersama Lurah sekitar Ahmat Pauzi, Rukun Warga (RW) dan Rukun Tetangga (RT) menggeruduk KFC Selindung, Selasa pagi (23/01/2023).

Pasalnya, Dwi yang rumahnya bersebelahan dengan tempat makan siap saji ini mengeluhkan bau busuk dan aroma tidak sedap yang kerap kali tercium dari limbah pembuangan tempat ini.

Ia dalam kesempatan yang juga dihadiri oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pangkalpinang ini juga meminta kepada pihak perusahaan makan siap saji untuk segera memperbaiki saluran pembuangan limbah sebaik mungkin.

“Hal ini sudah sejak tiga tahun lalu, sudah sering saya sampaikan untuk diperbaiki, tapi sampai Sabtu, 20 Januari 2024 malam kembali terjadi limbah mengalir ke jalanan,” keluh Dwi Putra ditemui sejumlah wartawan Selasa, 23 Januari 2024.


“Anehnya, perbaikan hanya begitu saja, beberapa minggu atau satu bulan kembali terjadi lagi. Kami di sini sudah tidak tahan dengan bau busuk tersebut,” keluhnya lagi.

Namun sayangnya, menurut Dwi, di tahun pertama beroperasinya KFC Selindung pun sudah dikeluhkan warga, sempat dilakukan pertemuan namun persoalan kembali terjadi di tahun berikutnya.

“Hampir setiap tahun, dalam satu tahun itu terjadi, persoalan limbah ke jalanan dan bau busuk ini,” tuturnya.

“Ini kali terakhir saya minta untuk diperbaiki secara permanen, supaya tidak ada lagi bau busuk dan limbah mengalir ke jalan,” ungkap Dwi.

Tak hanya itu, diakui Dwi, dirinya dan warga setempat tak pernah menerima kompensasi apapun sejak berdirinya KFC Pangkalpinang hingga saat ini, hanya bau tak sedap kerap tercium warga.

Parahnya lagi, sejak berdirinya KFC Selindung pun tidak mendapatkan izin dari seluruh warga, karena mengkhawatirkan masalah limbah menjadi persoalan dikemudian hari.

“Saya dan keluarga serta beberapa warga di sini tidak pernah mengizinkan adanya KFC ini. Khawatir masalah limbah ini, terbukti benar-benar menjadi masalah bagi kami disini,” jelas Dwi.

Senada keluhan terkait bau busuk limbah KFC Selindung inj juga disampaikan oleh Ketua RW setempat.

Ia menyayangkan masalah limbah KFC Selindung ini menyebabkan aroma yang busuk dan menyengat hingga ke rumah warga sekitar.

Oleh karenanya, dia pun berharap persoalan tersebut untuk segara diselesaikan oleh pihak perusahaan.

“Saya mewakili warga di sini minta tolong persoalan ini tuntas satu dua hari ini. Kami warga ini intinya sudah capek menangani hal-hal kayak gini,” katanya.

Sementara itu, Kabid PPLH DLH Kota Pangkalpinang, Tedy Firmansyah menegaskan bahwa berdasarkan hasil uji lab pengelolaan limbah di akhir tahun 2023 lalu, limbah di tempat ini diduga tidak sesuai baku mutu mengakibatkan bau dan berbuih.

“Dari uji lab akhir tahun lalu, BOD, CoD, limbah tinggi, total folipom tinggi jadi menyebabkan bau dan berbusa, ini tidak melalui proses yang benar didalam IPAL nya,” jelasnya.

Menurut Tedy, Tim DLH sudah mengambil sampel untuk uji lab, guna menyelesaikan permasalahan limbah ini sembari menunggu hasil tersebut pihak pengelola diberikan waktu memperbaiki sistem pengelolaan IPAL.

“Jadi, jika nanti setelah perbaikan maka kami periksa kembali. Dan jika masih terjadi, akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan,” tegasnya.

Menanggapi permasalahan ini, Manager Area KFC Babel, Doni, apa pun yang menjadi keluhan sudah disampaikan ke provider sejak lama, dan pihaknya terus berusaha memperbaiki masalah limbah ini.

“Mohon maaf, keluhan selalu kami sampaikan ke provider, kami pun berusaha supaya bisa diselesaikan,” terang Doni.

“Jika jadi warga, saya juga akan melakukan hal yang sama, menyampaikan keluhan ini, saya paham kondisinya. Kami berkomitmen untuk memperbaiki masalah ini secepatnya dan sebaik mungkin supaya tidak terjadi lagi,” tukasnya. (bai)