ACEH TIMUR – Pemerintah Kabupaten Aceh Timur Melalui Dinas Perikanan, Laksanakan Monitoring dan Evaluasi ( Monev) di Beberapa Muara Kuala pada Garis Pesisir Pantai Barat & Timur, jum,at (2/8/2024).
Hal tersebu untuk melihat berbagai permasalahan yang terjadi di beberapa Muara Kuala. Pemerintah kabupaten Aceh Timur melalui Dinas Perikanan secara cepat merespon ( quick respon) bergerak untuk mendapatkan informasi yaitu mengadakan monev ( mengkaji, mengidentifikasi permasalahan), terkait muara kuala.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Aceh Timur Syarifuddin, SP, M.Si, dalam kesempatannya bersama awak media menyampaikan bahwa terkait permasalahan beberapa muara kuala di garis pantai aceh timur sebagaimana informasi dari beberapa orang masyarakat serta pihak LSM yang diteruskan kepada pihaknya mengenai kuala dangkal dan banyak kapal-kapal nelayan setempat keluar daerah telah bersandar ke dermaga atau Tempat Pelelangan Ikan ( Ikan) ke daerah lain untuk membongkar hasil tangkapan, sehingga berdampak sepi terhadap usaha perekonomian perikanan setempat.
“Atas maksud dan tujuan maka dalam hal ini kami dari Tim Dinas Perikanan Kabupaten mengadakan monev ke beberapa lokasi, seperti ke Lhok Kuala Idi Cut, dan Lhok Kuala Idi,” ungkapnya.
Menurutnya, berdasarkan hasil monev di Muara Kuala Idi Cut bersama Panglima Laot Lhok Kuala Ahyar disini pihaknya menemukan berbagai permasalahan yang terjadi di lokasi seperti Kedangkalan muara kuala serta kedangkalan Sungai ( sangat komplit), sehingga berdampak sepi di Tempat Pelelangan Ikan ( TPI ) setempat dan menyimpulkan juga kuala ini adalah harus menjadi prioritas di aceh timur untuk pembangunan maupun pengerukan.
” Melihat kondisi Muara Kuala Dangkal secara terus menerus sesuai informasi panglima laot lhok kuala idicut, maka dengan ini kami merespon terhadap hasil temuan tersebut untuk kami jadikan rekomtek, serta meneruskan kepada Bapak Pj Bupati Aceh Timur, sebagai laporan tindak lanjut,” ujarya.
“Begitu juga temuan kami di Muara Lhok Kuala Idi, dimana terdapat kedangkalan muara yang disebabkan sedimen, dan saat ini sedang dilakukan penggerukan atau normalisasi memakai kapal Ponton dan Excavator, saya rasa kuala idi saat ini masih bisa dikondisikan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh,” tambahnya.
Selanjutnya Panglima Laot Lhok Kuala Idi Cut Akhyar saat mendampingi Tim Dinas Perikanan Aceh Timur, mengungkapkan bahwa, Lhok Kuala Idi Cut Berada di Kecamatan Darul Aman Kabupaten Aceh Timur, dan sudah di sampaikan kepada Kepala Dinas Perikanan saat kelapangan. “Beliau telah melihat langsung bagaimana kejadian yang sebenarnya dan ini bukan hanya sekedar isu saja, melainkan bukti bisa kita lihat dengan mata,” katanya.
“Kuala dan sungai semua telah dangkal, kapal nelayan tidak bisa masuk maupun keluar , serta membutuhkan pengerukan atau normalisasi termasuk membutuhkan pembangunan jetty sepanjang 300 meter ( sayap kiri dan kanan),” bebernya.
Terkait kedangkalan kuala idicut sebelumnya atau beberapa tahun lalu sudah pernah kami sampaikan ke berbagai pihak tapi belum mendapatkan respon atas permasalahan tersebut.
” Kepada pihak yang berkewanangan baik Kabupaten, Provinsi, maupun Pusat mohon di prioritaskanlah kuala Idicut, untuk pengerukan berskala pembangunan, karena kuala tersebut saat ini sangat terparah dan sangat butuh perhatian khusus,” pesannya.
“Atas dukungan maupun kunjungan Pemerintah Kabupaten Aceh Timur melalui Dinas Perikanan, ke lokasi Lhok Kuala Idicut, kami mengucapkan terima kasih, semoga dengan hasil temuan ini dapat di perjuangkan, ke berbagai pihak, dan kami disini bersama para nelayan akan bersedia berkontribusi apa bila dibutuhkan, demi kemakmuran para ekonomi masyarakat nelayan,” pungkasnya. (ts)