SEMARANG – Untuk lebih memperdalam Pancasila dan memperingati bulan bahasa
maka SMKN 7 Kota Semarang mengadakan kegiatan praktek P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) melalui berbagai berbagai macam kegiatan bagi siswa-siswi. Untuk kegiatan P5 yaitu Pemilos (Pemilihan Ketua OSIS). Sedangkan untuk bulan bahasa mengadakan lomba-lomba seperti Madin 3 dimensi berbahasa Jerman, Guyon Waton, debat, pidato berbahasa Inggris, perang pantun dan lainnya. Serta kegiatan ini setiap tahun selalu diadakan.

Ibu Ayu Nike Septinia Fajar, S. Pd. mengatakan acara pada hari ini Jumat (11/10/2024) merupakan rangkaian acara beberapa hari sebelumnya yaitu P5 yang sekaligus memperingati bulan bahasa. Adapun kegiatannya adalah Pemilihan OSIS yang diawali dengan debat calon ketua OSIS. Sedangkan untuk memperingati bulan bahasa ada beberapa kegiatan seperti perang pantun, madin 3d berbahasa Jerman, guyon waton, debat atau pidato berbahasa Inggris dan lainnya.

“Dalam rangka mendalami P5 dan bulan bahasa SMKN 7 mengadakan berbagai kegiatan seperti pemilihan ketua OSIS, madin 3D berbahasa Jerman, pidato berbahasa Inggris serta tidak meninggalkan kearifan lokal yaitu guyon waton,” kata Ayu koordinator panitia.


Koordinator pelaksana menambahkqn langkah kedepannya peserta didik dapat menerapkan dikehidupan sehari-hari apa yang didapatkan selama kegiatan P5 maupun bulan bahasa sehingga bisa lebih pandai berpantun, serta bisa menggali dan mengembangkan bakat yang ada serta seolah mendukung bakat para siswa yang terpendam untuk kita salurkan pada bidangnya. Sehingga sekolah bisa bangga akan bakat para siswa apabila berkembang dan lebih baik serta sukses melalui bakatnya.

“Kedepannya para siswa dapat mengiplementasikan serta mengembangkan apa yang didapatkan selama kegiatan ini,” tambahnya

Ibu Septiani menjelaskan pihaknya bekerjasama dengan MGMP PKN (Musyawarah Guru Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan) bisa benar-benar diterapkan di SMKN Negeri 7 baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah seperti di rumah, pergaulan sehari-hari. Sehingga tidak melakukan pelanggaran baik pelanggaran sosial maupun pelanggaran hukum yang berlaku.

” Harapan kedepannya para siswa bisa menerapkan pada kehidupan sehari-hari ilmu yang didapatkan di acara P5 maupun memperingati bulan bahasa,” jelasnya.(msa)

Loading