KOTA BEKASI – Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bekasi, Alexander Zulkarnain, menyatakan bahwa Program Keluarga Harapan (PKH) Desil 1 sudah ditangankan sementara Desil 2 dan 3 diabaikan Provinsi Jawa Barat (Jabar) adanya 23.000 warga yang masuk kategori miskin ekstrem, Senin (28/10/24).
Dengan ini Dinsos Kota Bekasi sudah memberi manfaat Data Terpadu Kesejahtraan Sosial (DTKS) kepada masyarakat Kota Bekasi kurang lebih 23.000 warga setiap Kepala Keluarga yang menerima bantuan, sementara kurang lebih 2 juta penduduk yang tinggal di Kota Bekasi
“Ya, itu yang sekarang dilaporkan oleh provinsi Jawa Barat. Sekitar 23.000 warga miskin ekstrem di Kota Bekasi sudah diterkaper oleh program PKH (Program Keluarga Harapan),” ujar Alexander.
Alexander menekankan pentingnya kewaspadaan, tidak hanya pada kelompok miskin ekstrem (desil 1), tetapi juga pada kelompok miskin (desil 2) dan rentan miskin (desil 3).
“Bukan berarti karena desil 1 sudah ditangani PKH, desil 2 dan 3 diabaikan. Semua masih dalam tahap penanganan Pemerintah Kota,” tegas Kepala Dinas Sosial
Bahkan, perbedaan data antara Dinas Sosial Kota Bekasi dan Provinsi Jawa Barat pun menjadi sorotan, sehingga menuntut penelusuran lebih lanjut untuk memastikan akurasi data.
“Perbedaan data perlu ditelusuri untuk memastikan akurasi dan transparansi,” pungkas. Alexander Zulkarnaen. Kepala Dinas Sosial Kota Bekasi
Angka 23.000 warga miskin ekstrem, menjadi tolak ukur bagi Pemerintah Kota Bekasi, untuk meningkatkan upaya penanggulangan kemiskinan dan memastikan tidak ada warga yang tertinggal.
Pernyataan ini menunjukkan, bahwa meskipun program PKH telah berjalan, masih banyak warga Kota Bekasi yang membutuhkan perhatian serius. (Fth/Adv/Uung)