SURABAYA – Team Bonding, acara yang dilaksanakan oleh BEM UBAYA pada tanggal 7-8 Desember 2024 di UTC (Ubaya Training Center) dengan tema together as one. Acara tersebut diharapkan mampu memberikan pemahaman terkait penguatan ideologis bagi mahasiswa yang aktif di dalam organisasi kemahasiswaan khususnya BEM UBAYA.
“Bem Ubaya tak luput untuk menyerukan jargon khas Ubaya setiap pembukaan acara, Salam Multikultur yang menggema dengan penuh semangat, menandai komitmen mereka dalam menjaga persatuan dan keberagaman selaras dengan materi yang akan disampaikan selama beberapa jam kedepan dengan menggabungkan wawasan kebangsaan dan team bonding,BEM Ubaya berkomitmen untuk tidak hanya mencetak individu berprestasi, tetapi juga membangun organisasi yang menekankan pentingnya semangat kebangsaan sebagai fondasi membangun kekompakan dalam organisasi,” ucap Jennifer Soo Hui En selaku Presiden BEM UBAYA periode 2024-2025 asal Fakultas Kedokteran Ubaya. Acara in dihadiri oleh seluruh pengurus BEM UBAYA sekitar 64 mahasiswa yang berasal dari seluruh fakultas di UBAYA.
Ketua YPTA (Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945) Surabaya J. Subekti, S.H., M.M., menyampaikan agar mahasiswa khususnya Pengurus BEM UBAYA memahami Pancasila secara yuridis, filosofis dan sosiologis. Hal ini dimaksudkan agar kepemimpinan mahasiswa semakin berkualitas dan mampu melahirkan calon-calon pemimpin Bangsa di Negeri ini. Selain itu, beliau juga menyampaikan bahwa pentingnya memahami konsep pemimpin, kepemimpinan dan pimpinan di tataran mahasiswa. “Perbedaan secara substansi pemimpin merujuk pada satu orang atau satu pribadi, kepemimpinan sendiri artinya manajemen atau pengelolaan yang bisa kita maknai sebagai kata sifat dari seorang pemimpin, sedangkan pimpinan merupakan satu, dua bahkan lebih dari tiga orang di dalam satu organisasi/instansi. Hal ini penting dipahami sebab kepemimpinan berbasis Pancasila di kalangan mahasiswa merupakan langkah konkret untuk menegah pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa agar tidak semakin menurun. Artinya, seluruh pengurus BEM menjadi tameng dan penguat ideologi Bangsa Indonesia yaitu Pancasila,” ucap Ketua YPTA Surabaya.
Dia Puspitasari,S.Sosio.,M.Si selaku Dosen Ilmu Komunikasi UNTAG Surabaya yang juga menjadi Ketua Umum Jaringan Mahasiswa Pascasarjana Indonesia (JMPI) menyampaikan agar seluruh pengurus BEM UBAYA memperkuat stock of knowledge dan memperluas jaringan di tataran BEM baik secara regional maupun nasional. Hal ini dimaksudkan agar seluruh pengurus BEM UBAYA mampu mengasah critical of thinking mereka dalam menyikapi berbagai problematika yang sedang dihadapi di Bangsa Indonesia. Artinya, kebermanfaatan atas keberadaan BEM UBAYA mampu dihadirkan dalam masyarakat secara luas. Apalagi, di bawah komando Presiden BEM UBAYA yakni Jennifer Soo Hui En salah satu perempuan yang mengingatkan saya pada kepemimpinan Cory Acuino, Presiden Filipana yang pada saat itu dengan semangat luar biasa mampu memimpin Bangsa dan Negara Filipina mencapai kesejahteraan rakyat, ucap Dia. Selain itu, bahwa kepemimpinan sejatinya tidak berjenis kelamin melainkan berdasarkan kompetensi, pengalaman dan integritasnya sebagai calon pemimpin yang mampu membawa organisasi/instansi dengan kepemimpinan berbasis Pancasila sehingga visi dan misi tercapai sebagaimana yang diharapkan.(msa)