BERAU – Masyarakat Kabupaten Berau mengungkapkan keluhan mendalam terkait kenaikan tajam tagihan pembayaran air dari PDAM Tirta Segah, Kabupaten Berau, Jumat (3/1/2025).
warga mengutarakan ketidakpuasan mereka mengenai lonjakan biaya air yang tidak proporsional dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya.
Salah satu warga yang enggan menyebutkan namanya mengatakan bahwa biasanya, biaya yang mereka bayarkan untuk tagihan air tidak lebih dari Rp 300.000 (tiga ratus ribu rupiah). Namun, pada bulan Januari 2025, mereka terkejut ketika menerima tagihan yang melonjak menjadi lebih dari Rp 1.500.000 (satu juta lima ratus ribu rupiah). Atas situasi ini, banyak warga merasa dirugikan, terutama di tengah kondisi perekonomian yang masih belum sepenuhnya pulih pasca-pandemi.
Keluhan ini bukan tanpa alasan mengingat banyak dari warga Beberapa tempat wilayah berau, tergolong masyarakat kelas bawah yang bergantung pada pelayanan dasar seperti air bersih dan gas. Harapan mereka adalah pemerintah daerah mau lebih peka terhadap kepentingan masyarakat, bukan hanya fokus pada pembangunan infrastruktur yang tentunya sangat penting, tetapi juga perlu memperhatikan aspek kesejahteraan warga sehari-hari.
“Saya berharap pemerintah daerah bisa lebih serius mendengarkan keluh kesah kami. Di saat-saat sulit seperti ini, kami sebagai warga kelas bawah sangat berharap ada perhatian dari pihak berwenang,” ujar warga lain yang juga turut menyuarakan ketidakpuasan.
Tak hanya soal tagihan air, warga juga mengeluhkan ketersediaan gas LPG 3 kg. yang telah menjadi kebutuhan pokok. Banyak yang merasa kesulitan setelah terjadi kelangkaan gas sejak menjelang Natal dan Tahun Baru. “Gas itu kan sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat, ya seharusnya ini diperhatikan. Jangan sampai kami masyarakat ekonomi bawah ini disusahkan,” tegasnya.
Masyarakat berharap pemerintah daerah segera mengambil langkah konkret untuk menyelesaikan masalah ini dan menstabilkan harga serta ketersediaan bahan kebutuhan pokok.
Dalam konteks ini, semua pihak — baik pemerintah daerah, PDAM, maupun masyarakat — diharapkan bisa berkomunikasi dengan baik untuk mencari solusi yang saling menguntungkan. Perhatian yang lebih besar terhadap kebutuhan masyarakat, khususnya masyarakat yang kurang mampu, perlu menjadi prioritas agar keadilan sosial dapat terwujud di tengah gejolak harga yang saat ini tengah terjadi. (t***)