BANDUNG – Mahasiswa semester 5 Program Studi (Prodi) Manajemen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) melaksanakan kunjungan edukasi ke Saung Angklung Udjo di Bandung .Mereka disambut oleh pertunjukan Rama Sinta dengan media wayang golek khas sunda, musik angklung, bahkan mereka diajak menari dan belajar musik angklung.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengembangan wawasan budaya dan edukasi yang relevan dengan pembelajaran manajemen dalam konteks budaya lokal.
Saung Angklung Udjo dikenal sebagai destinasi wisata budaya dan edukasi yang lengkap. Tempat ini tidak hanya menyuguhkan arena pertunjukan seni budaya, tetapi juga menyediakan pusat kerajinan bambu dan workshop untuk pembuatan alat musik bambu, termasuk angklung. Dengan demikian, Saung Angklung Udjo menjadi simbol pelestarian budaya Sunda yang terus berkembang seiring waktu.
Detak Prapanca, SE., MM. Pendamping mahasiswa mengatakan, kunjungan ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar tentang bagaimana sebuah usaha berbasis budaya tradisional dapat dikelola secara profesional dan berkelanjutan.
“Di Saung Angklung Udjo, mahasiswa diajak menyaksikan pertunjukan seni angklung yang memukau, mulai dari permainan angklung tradisional hingga modern,” kata Detak Prapanca. (4/2/2025).
Selain itu,kata dia, mereka juga mendapatkan pengetahuan mengenai proses pembuatan angklung dari awal hingga menjadi alat musik yang siap digunakan. “Workshop ini memberikan wawasan tentang pentingnya kualitas produksi dan inovasi dalam menjaga daya tarik sebuah produk budaya,” ungkpnya.
Tidak hanya itu, mahasiswa juga memperoleh informasi mengenai bagaimana Saung Angklung Udjo menjalankan misi pelestarian budaya melalui sarana pendidikan dan pelatihan. Pendekatan ini membuktikan bahwa budaya tradisional dapat tetap relevan di era modern jika dikelola dengan strategi yang tepat. “Saung Angklung Udjo juga menjadi contoh nyata bagaimana seni dan budaya lokal dapat memberikan dampak positif bagi komunitas, termasuk dalam bidang ekonomi kreatif,” ujarnya.
Menurut salah satu mahasiswa, kunjungan ini tidak hanya menambah wawasan tentang budaya Sunda, tetapi juga memberikan inspirasi dalam memahami manajemen usaha berbasis kearifan lokal. “Kami belajar bagaimana seni dan budaya dapat menjadi aset yang bernilai jika dikemas dengan baik. Ini menjadi pembelajaran yang sangat berharga bagi kami sebagai mahasiswa manajemen,” ujar Nadia salah seorang mahasiswa Manajemen Umsida.
Detak Prapanca menutup kunjungan ini, mahasiswa semester 5 Prodi Manajemen Umsida diharapkan dapat mengaplikasikan nilai-nilai yang mereka pelajari, baik dalam pembelajaran di kampus maupun di masa depan ketika mereka terjun ke dunia kerja.
Pemahaman mengenai pentingnya pelestarian budaya lokal dan pengelolaan usaha berbasis kearifan lokal menjadi salah satu bekal berharga yang diperoleh dari kunjungan ke Saung Angklung Udjo.
“Kegiatan ini juga menjadi salah satu bentuk kontribusi Umsida dalam mendukung pelestarian budaya Indonesia sekaligus mempersiapkan mahasiswa menjadi generasi yang mampu menghargai dan mengelola kekayaan budaya untuk keberlanjutan di masa depan,” tandasnya.(msa/js)