PEUREULAK – Camat Kecamatan Peureulak, Nasri, SE, MSM, menyatakan dukungannya terhadap siapa saja yang ingin berperan mewujudkan cita-cita besar masyarakat guna membangun sebuah museum Monumen Islam Asia Tenggara (Monisa).
Hal itu disampaikan Nasri pada pertemuan silaturahmi dengan Syekh Abdul Mukti, Lc bertempat di Aula Kantor Camat setempat, Rabu, 21 Mei 2025.
Lanjutnya, Syekh Abdul Mukti, Lc adalah putra Peudawa Aceh Timur yang pernah mengecap pendidikan di Universitas Al-Azhar Mesir tahun 2009-2014. Ia berminat mengambil bagian dalam perjuangan membangun Monisa sebagai upaya mengangkat batang terendam sejarah peradaban Islam di wilayah Asia Tenggara.
“Saya apresiasi dan sangat mendukung upaya Syekh Abdul Mukti melakukan penelitian untuk menyempurnakan sejarah masuk dan berkembangnya Islam Asia tenggara yang berawal dari Peureulak,” ungkap Nasri.
Disamping itu, menurut Nasri, pertemuan silaturahmi dengan Syekh Abdul Mukti sebagai peneliti pada hari ini juga merupakan upaya penyamaan persepsi mengenai program aksi dalam rangka mewujudkan Monisa.
“Gagasan Syekh Mukti untuk membangun museum yang representatif terkait sejarah Peureulak itu sejalan dengan program besar kita selama ini. Dalam great design Monisa memang memuat museum sebagai salah satu unsur penting,” imbuhnya.
Menurut Nasri, lembaga-lembaga atau masyarakat yang merindukan terwujudnya Monisa akan lebih bersemangat dengan hadirnya para intelektual muda yang peduli sejarah.
“Kehadiran Syekh Mukti berkontribusi dalam mengangkat kembali kemegahan Peureulak dalam lintasan sejarah peradaban Islam, merupakan vitamin penambah darah bagi para pejuang Monisa,” pungkas Nasri.
Hadir dalam pertemuan yang penuh keakraban itu antara lain Kepala KUA, Tgk. Subki S.Sos.I, MH, Ketua Umum BKM Masjid Zadul Mu’ad, Syarifuddin S. Malem, S.Pd.I., M.Pd, dan Ketua Pembina Yayasan Pendidikan Itqan Darussalam, Drs. Usman Umar.
Selain itu, hadir pula Ketua Forum Keuchik Kecamatan Peureulak, Fadli Sulaiman, Mukim Blang Simpo, Tgk Yusri, mantan Mukim Bandar Khalifah, Tgk Muhammad A. Hamid serta para anggota Ikatan Keluarga Tahsin dan Tahfidz Al-Qur’an (Hasan Basri Maken).