GAYO LUES – Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI), Marthinus Hukom, S.I.K., M.Si., meninjau lokasi program _alternative development_ di Kp. Penosan Sepakat, Kabupaten Gayo Lues, Aceh, pada Senin (22/1).
Didampingi oleh Deputi Pemberdayaan Masyarakat serta Deputi Pemberantasan, dan sejumlah pejabat tinggi di lingkungan BNN, Kepala BNN RI bertemu dengan para mantan petani ganja yang dibina oleh BNN RI sejak 2018 silam melalui program Alternative development agar beralih profesi menjadi petani komoditi unggulan.
Dalam pertemuan tersebut, Kepala BNN RI memberikan apresiasi, salah satunya kepada Ketua Koperasi Serba Usaha (KSU) Gayo Coffee Mountain Leuser, Abdurrahman, yang merupakan mantan pecandu narkoba. Kegigihannya untuk bangkit dari keterpurukan akibat penyalahgunaan narkotika dan berguna bagi sesama dengan membantu petani binaan BNN melalui Koperasi tersebut membuat Kepala BNN RI tersentuh.
“Saya sangat senang sekali bertemu Ketua KSU dengan kejujuran mengatakan bahwa dirinya adalah pecandu narkoba. Saya hari ini hadir sebagai bentuk dukungan negara untuk mengubah cara berpikir, mengubah perilaku, serta gaya hidup dari saudara-saudara Kita yang masih menanam tanaman ganja ataupun melakukan peredaran gelap dan jual beli narkoba,” ujar Kepala BNN RI.
Selain itu, Kepala BNN RI juga memberikan apresiasinya kepada para stakeholder, baik dari pemerintah Provinsi Aceh, Pemerintah daerah Kabupaten Gayo Lues, PT. Ujang Jaya International, serta para pihak yang turut membantu berjalannya program Alternative development tersebut.
Lebih lanjut Kepala BNN RI mengatakan bahwa pendekatan yang dilakukan melalui program Alternative development ini idak bisa dilakukan sendiri tetapi harus mendapatkan bimbingan. Namun tidak dapat dipungkiri banyak hambatan dalam pelaksanannya.
“Tapi Saya bertekad bersama-sama stakeholder untuk menyelesaikan hambatan ini satu persatu. Jadi Saya berharap dukungan dari seluruh stakeholder untuk bersama menyelesaikan problematika tersebut, sehingga _mindset_ saudara-sudara Kita tadi bisa diubah dengan baik menjadi orang-orang yang lebih produktif,” imbuh Kepala BNN RI.
Sementara itu, Ketua KSU Gayo Coffee Mountain Leuser, Abdurrahman, berharap program _alternative development_ BNN RI terus berlanjut untuk masyarakat Aceh, khususnya Kabupaten Gayo Lues, karena pendampingan yang dilakukan BNN RI kepada mantan petani ganja sangat terasa manfaatnya.
Sebelum meninjau lahan yang menjadi tempat program Alternative development, Kepala BNN RI memberikan dukungan kepada para petani binaan dengan memberikan 250.000 biji kopi, 1.670 batang bibit pelindung pohon kopi, 250.000 polybag, 100 M paranet, 27 unit mesin pemotong rumput, 27 unit mesin semprot, dan 10 Ha lahan peremajaan. (*)
*Biro Humas dan Protokol BNN RI *